Moneter.co.id – Standard Chartered Bank (SCB) Indonesia bekerja sama dengan PT Lotte Mart dan Lotte Shopping Indonesia meluncurkan program early payment. Program ini ditujukan ke pemasok atau supplier gerai Lotte yang merupakan solusi dalam memberikan keuntungan finansial.
CEO SCB Indonesia Rino Donosepoetro mengatakan, program ini juga diharapkan bisa membuat lebih efisien dan aman bagi rantai pasokan Lotte. “Dengan program ini pemasok tidak perlu memberikan jaminan dan laporan keuangan untuk memperoleh bantuan keuangan,” ujarnya, Rabu (19/7).
Selain itu, SCB juga memberikan kemudahan dalam memperoleh layanan keuangan bank lainnya seperti pinjaman tanpa ada jaminan. “Hal ini akan mendorong pertumbuhan UMKM sebagai pemasok Lotte,” ucap Rino.
Menurutnya, SCB Indonesia akan membayarkan terlebih dulu di awal biaya pasokan barang kepada pemasok. Nanti pada akhirnya, Lotte yang akan membayar ke SCB Indonesia terkait biaya awal yang sudah dibayarkan kepada pemasok.
“Dengan begitu aktivitas cash flow pemasok bisa lebih cepat,” tegas Rino.
Seperti diketahui, pemenuhan keuangan jangka pendek merupakan faktor yang sangat krusial bagi pemasok untuk menjaga keberlanjutan usahanya.
Namun pada umumnya, jangka waktu pembayaran Lotte kepada supplier memiliki durasi yang panjang sehingga supplier memiliki hambatan untuk pengembangan usahanya.
“Klien merupakan prioritas bank, kerja sama layanan early payment program ini merupakan contoh program banking the ecosystem yang diluncurkan oleh bank dalam memberikan layanan keuangan yang inovatif, bernilai tambah dan sesuai dengan kebutuhan klien,” ujar Rino
Sementara itu, Presiden Direktur PT Lotte Mart Indonesia dan PT Lotte Shopping Indonesia Joseph V Buntaran menambahkan, kerja sama ini membuat dirinya percaya kinerja penjualan ke depan akan lebih baik dibanding tahun lalu.
“Keberadaan Standard Chartered sebagai satu-satunya bank internasional dengan kantor di 10 negara ASEAN, juga turut membantu bisnis Lotte. Kerja sama early payment program ini juga sebelumnya telah diluncurkan di Vietnam pada Mei lalu,” pungkasnya.
Pihaknya meyakini, program ini dapat membantu meningkatkan likuiditas perusahaan, memperbaiki kinerja penjualan serta dapat membuat perusahaan pemasok mengalami pertumbuhan yang sehat.
Rep.Hap
