Moneter.co.id – PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) meski mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,68 triliun di tahun lalu atau naik sebesar 20,9% jika dibandingkan dengan pendapatan tahun 2015 sebesar Rp 1,39 triliun, perseroan masih menenggak kerugian sebesar Rp 547 miliar.
Berdasarkan informasi yang disampaikan perseroan beberapa hari lalu, kerugian yang dialami salah satu lini usaha Grup Bakrie di bidang properti ini menurun jika dibandingkan dengan kerugian tahun 2015 yakni sebesar Rp 724 miliar.
Liabilitas ELTY juga terbilang cukup besar meski sudah menurun jika dibandingkan dengan tahun 2015. Di ahun 2016 ini, liabilitas ELTY berada di angka Rp 7,6 triliun, atau menurun dibandingkan dengan total liabilitas perseroan di tahun 2015 yang lalu yakni sebesar Rp 8,01 triliun.
Selain kinerja keuangan ELTY saja yang masih mencatatkan kerugian, harga saham ELTY juga masih mentok di harga Rp 50. Meski sempat mencatatkan kenaikan hingga ke angka Rp 105 per saham, namun saham ELTY kembali jatuh menjadi saham Gocap sejak Februari yang lalu.
Pada tahun 2016, perusahaan ini mengerjakan beberapa proyek seperti tower saphire dan commercial park 8 yang keduanya berada di sentra timur Jakarta.
Selain itu perusahaan juga meluncurkan Tamansari Prospero di Sidoarjo, OCE condotel Rasuna Epicentrum, Hadiningrat Terrace Apartment & Hotel dan juga JSky Apartment.
Ke depan, perusahaan berencana untuk membangun Sentra Timur Residence Tahap 2 di Jakarta, Nirwana Hills di Bogor, dan juga Kahuripan Terrace Housing & Shop House.
Selain itu, ELTY juga bakal menggarap proyek apartemen di Depok dengan jumlah unit yang dipasarkan mencapai 1.300 unit. Di Cibubur, ekspansi serupa juga dilakukan dengan memasarkan 1.761 unit apartemen unutk segmen menengah.
Perseroan mencaat, pendapatan dari penjualan tanah, rumah, dan aparteman di tahun 2015 menyumbang 49% terhadap total pendapatan kini turun 64% menjadi Rp188,4 miliar.
Sekedar informasi, tahun ini perseroan akan fokus menggenjot penjualan properti ke segmen menengah dan menengah bawah menyusul kelesuan di segmen menengah atas dalam dua tahun terakhir.
Sebelumnya, Agus J. Alwie, Direktur Bakrieland mengatakan, segmen menengah dan menengah bawah punya ceruk pasar yang gemuk.
Terlebih, angka defisit hunian sebanyak 11 juta unit menurut Agus didominasi dari dua segmen ini.”Backlog itu lebih banyak dari rumah-rumah menengah, bukan segmen atas. Proyek segmen atas masih akan kita simpan,” pungkasnya.
Rep.Sam