MONETER – Di
tahun 2022, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) membukukan pendapatan senilai
Rp147,3 triliun. Capaian ini meningkat 2,9 persen year on year (yoy) dari pendapatan tahun sebelumnya yang sebesar
Rp143,2 triliun.
“Pendapatan TLKM dikontribusikan oleh layanan data,
internet, dan Information Technology (IT) service
sebesar Rp82,1 triliun, naik 6 persen yoy dari sebesar Rp 77,47 triliun pada
2021,” tulis laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (27/3/2023).
Lalu, tulisnya pendapatan dari layanan IndiHome sebesar
Rp28,02 triliun, naik 6,4 persen yoy dari Rp26,32 triliun pada 2021, pendapatan
dari layanan SMS, fixed and cellular
voice sebesar Rp17,89 triliun, atau turun 15,7 persen yoy dari Rp 21,22
triliun pada 2021.
Kemudian, pendapatan dari layanan interkoneksi sebesar Rp
8,47 triliun, atau naik 8,8 persen yoy dari Rp 7,78 triliun pada 2021, serta
dari jaringan dan layanan telekomunikasi sebesar Rp 10,81 triliun, atau naik
3,9 persen yoy dari Rp 10,4 triliun pada 2021.
Dengan pendapatan tersebut, TLKM membukukan laba bersih
senilai Rp20,75 triliun pada tahun 2022, meskipun turun 16,2 persen yoy dari
sebelumnya Rp24,7 triliun pada tahun 2021.
Sementara, EBITDA perseroan tercatat sebesar Rp78,99
triliun, atau tumbuh 4,3 persen yoy dari sebelumnya Rp75,72 triliun pada tahun
2021, yang mana margin EBITDA naik 0,7 ppt menjadi 53,6 persen dari 52,9 persen
Diketahui, Telkom Indonesia mengalokasikan belanja modal atau capital
expenditure (capex) sebesar Rp34,2 triliun sepanjang 2022.
Pada bisnis fixed
line, perseroan menggunakan capex untuk akses berbasis fiber dan
pembangunan infrastruktur backbone bawah laut, serta proyek lainnya seperti
menara telekomunikasi dan data center.
Telkom Indonesia mencatatkan liabilitas sebesar Rp125,9
triliun, sedangkan ekuitas tercatat sebesar Rp149,26 triliun hingga akhir tahun
2022. Alhasil, hingga akhir 2022 perseroan mencatatkan jumlah aset senilai
Rp275,1 triliun.