Moneter.co.id – Indonesia bersiap menyambut pertemuan tahunan ‘International Monetary
Fund-World Bank’ (IMF-WB) di Pulau Bali yang diselenggarakan pada tanggal 8-14
Oktober 2018.
Ketua
Satgas Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Peter Jacobs di Jakarta, Selasa (21/11)
mengatakan, pada acara tersebut akan dibahas sejumlah isu terkini, di antaranya
teknologi finansial dan peran wanita dalam menumbuhkan perekonomian suatu
negara.
“Yang
paling penting adalah bagaimana Indonesia memanfaatkan momentum tersebut. Kami
bisa cerita banyak tentang ekonomi Indonesia, termasuk pariwisata. Pada
prinsipnya pemerintah terbuka untuk kemungkinan terjadinya investasi di
Indonesia,” katanya.
Peter
mengatakan pada kegiatan yang akan dihadiri oleh 189 negara dengan 15.000
delegasi tersebut, akan dilakukan sekitar 2.000 sesi pertemuan.
Oleh
karena itu, pihaknya optimistis kegiatan tersebut akan memberikan dampak
positif bagi perekonomian di dalam negeri. “Semoga Indonesia bisa dikenal sebagai negara
MICE tingkat dunia. Diharapkan bisa lebih banyak konferensi tingkat
internasional yang diselenggarakan di Indonesia, bukan hanya Bali,”
katanya.
Menurut informasi yang diperolehnya dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar), hingga saat
ini sekitar 4.000 orang yang terlibat dalam pertemuan tahunan IMF-WB tersebut
akan mengikuti tur wisata di Bali dan sekitarnya.
Terkait
dengan hal itu, pihaknya menyatakan sejumlah sektor sudah mempersiapkan diri,
salah satunya infrastruktur di Bali yang sudah dibangun jalan lintas bawah.
“Tujuannya jangan sampai macet, selain itu
pembangunan airport juga
digagas termasuk penambahan appron. Di sisi lain sejumlah hotel juga sudah
berbenah dan melakukan renovasi,” katanya.
Terkait
dengan keuntungan jangka pendek sebagai dampak digelarnya kegiatan tersebut,
yaitu terjadinya transaksi hingga 100 juta dolar Amerika Serikat.
“Selain itu, manfaat berlebih untuk
Indonesia secara jangka panjangnya mereka akan datang kembali ke Indonesia
untuk melakukan investasi,” pungkasnya. (SAM)