Selasa, September 30, 2025

Tahun Ini, Ekspor Otomotif Nasional Dibidik 400 Ribu Unit

Must Read

Moneter.id – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada Opening
Ceremony GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS 2019) di Surabaya,
Jawa Timur, Jumat (29/3)

menyatakan bahwa p
emerintah bertekad untuk terus menciptakan iklim usaha
yang kondusif agar dapat mendorong penambahan investasi baru maupun perluasan
usaha di sektor industri otomotif
.

“TKDN menjadi
kunci keberhasilan dari sektor industri otomotif nasional, yang diharapkan
mampu menjadi hub bagi pasar Asean bahkan di tingkat Asia,” jelasnya

Keunggulan
itupun tercermin dari capaian
ekspor sebesar 346 ribu unit atau setara USD4,78
miliar
pada
tahun
2018.
“Tahun kemarin, ekspor mobil CBU sudah menyentuh di angka 264 ribu unit,
dan yang bentuk CKD sekitar 82 ribu unit, sehingga total menembus 346 ribu unit.
Tahun ini ditargetkan bisa menembus 400-450 ribu unit,” ungkap Airlangga.

Gabungan
Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, volume ekspor mobil
CBU Indonesia mencapai 264.553 unit pada 2018 atau naik 14,4% dibanding tahun
sebelumnya sebesar 231.169 unit. Kenaikan juga dialami ekspor komponen yang
tercatat di angka 86,6 juta pcs pada 2018 atau tumbuh 6,6% dibanding tahun
sebelumnya sebanyak 81,2 juta pcs.

Kinerja positif
lainnya ditunjukkan melalui capaian
produksi kendaraan roda empat atau
lebih
pada tahun
2018
yang memembus
hingga
1,34 juta unit atau setara USD13,76
miliar
. “Kalau pasar domestik, kita lebih unggul dari
Thailand. Kami menargetkan, produksinya nanti bisa mencapai 1,5 juta unit pada
tahun 2020,” tutur Airlangga.

Apalagi, saat ini industri otomotif di Indonesia telah
berkembang menjadi basis produksi kendaraan jenis MPV, truck, dan pick-up yang
pengembangannya diarahkan untuk meningkatkan ekspor ke pasar global dengan
target besarnya sebagai pemasok kendaraan jenis sedan dan SUV.

“Kami juga mendorong agar manufaktur-manufaktur otomotif
dalam negeri dapat merealisasikan program pengembangan kendaraan rendah emisi
atau Low Carbon Emission Vehicle
(LCEV),” imbuhnya. Melalui program tersebut, ditargetkan pada tahun 2025
kendaraan berbasis energi listrik dapat mencapai sekitar 20%.

Industri otomotif nasional sebagai salah satu sektor
andalan dalam roadmap Making
Indonesia 4.0,
yang ditargetkan
pada tahun 2030 dapat menjadi basis produksi kendaraan bermotor Internal
Combustion Engine (ICE) maupun Electrified Vehicle untuk pasar domestik
dan ekspor,” paparnya.

Hal itu
perlu
didukung oleh kemampuan industri dalam negeri guna mampu memproduksi
bahan baku dan komponen utama serta optimalisasi produktivitas sepanjang rantai
nilai industri tersebut.

Oleh karena itu, perlunya mengadopsi teknologi
terkini dalam kesiapan memasuki era industri 4.0.

Menperin memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan GIIAS 2019 yang
mengusung tema “Future in Motion”. GIIAS tahun ini akan memberikan
perhatian serius pada transfer informasi perihal teknologi dan inovasi
kendaraan bermotor, terutama mobil.

“Semoga
rangkaian pameran yang menampilkan produk dan teknologi terkini kendaraan
komersial ini dapat berjalan dengan lancar, serta memberikan peran positif bagi
kegairahan industri otomotif di Tanah Air,” ujarnya.

Pameran
otomotif yang diselenggarakan Gaikindo, pada tahun 2019 ini bertajuk GIIAS The
Series, yang akan mencakup empat kota, mulai dari Surabaya serta dilanjutkan
nanti di Jakarta, Makassar dan Medan. Kegiatan ini bakal menargetkan pengunjung
sebanyak 50 ribu orang selama 29 Maret – 7 April 2019.

“Dari
jumlah pengunjung itu, penjualan ditargetkan mencapai 2.500 unit atau naik
dibanding tahun lalu sebanyak 2.200 unit. Bahkan, model kendaraan baru juga
banyak yang ditampilkan,” ujarnya.

Terkait
pengembangan industri otomotif nasional, wilayah Jawa Timur memiliki potensi
yang cukup besar untuk semakin menumbuhkan IKM komponen kendaraan. “Apalagi,
adanya Trans-Jawa yang sudah terhubung. Ini dapat mengimbangi Detroitnya
Indonesia yang ada di Bekasi, Karawang dan Purwakarta,” imbuhnya.

Bahkan,
adanya industri bahan baku baterai lithium di Morowali, Sulawesi Tengah, juga
menjadi peluang bagi Jawa Timur untuk menarik investor pembuatan baterai yang
bisa digunakan kendaraan listrik. “Nanti bisa dikembangkan kawasan industri
baru. Jadi banyak potensi industrialisasi di Jawa Timur. Kami siap
memfasilitasinya,” lanjut Airlangga. 

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

Perluas Jaringan, TIKI Resmi Membuka Cabang Utama di Kupang

PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI) meresmikan pembukaan Cabang Utama TIKI di Kupang, sebuah langkah strategis yang menandai semakin kuatnya...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img