Senin, Oktober 6, 2025

Target Visi Indonesia 2045, Menperin: Terapkan Making Indonesia 4.0

Must Read

Moneter.id – Pemerintah memiliki aspirasi besar untuk menjadikan
Indonesia sebagai negara yang unggul di era ekonomi digital pada 2045
mendatang.
Guna mencapai sasaran tersebut, penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0 menjadi
salah satu prioritas untuk
mengantarkan target visi
Indonesia 2045.

“Presiden Joko Widodo sudah meluncurkan program 100
tahun Indonesia merdeka. Pada saat itu, Indonesia ditargetkan menjadi negara
yang maju dan sejahtera serta lolos dari middle
income trap
dan naik level sebagai
upper middle income country
,” kata Menteri Perindustrian (Menperin)
Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (15/
05/2019).

Berdasarkan targetnya, Making Indonesia 4.0 akan
mewujudkan Indonesia masuk dalam jajaran 10 negara yang memiliki perekonomian
terkuat di dunia pada tahun 2030. “Bahkan, berdasarkan studi dari
PricewaterhouseCoopers (PwC), pada tahun 2045 Indonesia akan
mampu menjadi
negara
perekonomian terkuat nomor empat di dunia,” tutur Menperin.

Menurutnya, Making Indonesia 4.0, diyakini bakal
mendongkrak
produktivitas meningkat dua kali lipat. Ini juga
turut
mengubah orientasi ekonomi saat ini
menjadi berbasis inovasi.

“Sekarang ekonomi berbasis pada research, development dan design. Untuk itu,
dahulu
anggaran untuk riset kurang
dari 1%
, dan ke depan kita tingkatkan
menjadi 2%,
” ungkapnya.

Airlangga menjelaskan,
penerapan ekonomi digital yang berbasis
pada inovasi, dinilai juga mampu
mendongkrak pertumbuhan ekonomi
nasional hingga 2% dari baseline
sebesar 5,6%.

“Kemudian diproyeksikan bakal terciptanya lapangan
kerja hingga lebih dari 10 juta orang dan kontribusi manufaktur bisa
terdongkrak sebesar 25%,” terangnya.

Airlangga menyebut, berdasarkan studi McKinsey,
pembangunan ekonomi berbasis digital
bisa menciptakan pendapatan tambahan pada PDB nasional
sebesar USD155 miliar
di tahun 2025.

“Ini new
opportunity
dari digitalisasi ekonomi. Selain itu, ada tambahan tenaga
kerja di sektor industri sebanyak 4,5 juta orang dan
di
sektor industry
related
service
mencapai 12,5 juta orang,” ujarnya.

Airlangga menegaskan, Indonesia memiliki sumber daya
besar
dalam menyongsong era ekonomi digital, yakni adanya masa
bonus demografi
atau jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibanding
usia non-produktif.

“Kita punya golden
opportunity
tersebut, dan harus dimanfaatkan. Untuk pembagunan Sumber Daya Manusia (SDM) kompeten, pemerintah
telah menuangkannya dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
,” imbuhnya.

Di samping itu, menurut Menperin, dengan
mendorong
penerapan ekonomi digital akan melahirkan entrepreneur muda, yang rata-rata berusia
di bawah 35 tahun
. Ini terbukti dengan empat unicorn yang lahir di dalam negeri hanya dibangun dalam
waktu delapan tahun.

Padahal, pada era revolusi industri ketiga,
waktu delapan tahun
itu belum mampu profit. Tetapi
dengan ekonomi digital, semuanya bisa diperpendek. Ini quantum lead untuk anak-anak muda kita, perbedaan antara digital dan
non
digital,” paparnya. 

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

GIIAS Hadirkan Informasi dan Inovasi Otomotif Terbaru Bagi Pelajar dan Mahasiswa Lewat Education Day

Rangkaian pameran otomotif GIIAS Bandung 2025 yang resmi dibuka pada 01 Oktober hingga 05 Oktober 2025 di Sudirman Grand...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img