Moneter.id – Emiten
teknologi informasi, PT Telefast Indonesia Tbk telah mendapat pernyataan
efektif penawaran saham perdana (initial
public offering/IPO) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 5
September 2019 lalu.
“Anak
usaha PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) ini telah menetapkan harga pelaksanaan IPO
sebesar Rp180, sehingga perseroan akan meraup dana Rp74,999 miliar,” tulis
keterangan resmi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) di Jakarta, Minggu
(8/8).
Dijelaskan,
dalam aksi korporasi tersebut, perseroan menawarkan sebanyak 416.666.500 lembar
saham baru dengan menunjuk PT Kresna Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas
Indonesia Tbk selaku penjamin pelaksana emisi efek.
Perseroan akan
melakukan penawaran umum pada tanggal 9-11 September 2019 dan dicatatkan di
Bursa Efek Indonesia pada tanggal 17 September 2019.
“Dana
hasil IPO rencananya akan digunakan untuk modal kerja sebesar 70%, belanja
modal 25%, dan keperluan perekrutan SDM perusahaan 5%,” kata Direktur Utama
Telefast, Jody Hedrian.
Kata
Jody, sebesar70% modal kerja akan diperuntukkan untuk sejumlah keperluan,
meliputi penjualan voucer, solusi HR berbentuk aplikasi (HR.ku dan Bilik
Kerja), dan modal kerja untuk pembelian.
“Lalu,
25% untuk belanja modal lebih banyak digunakan untuk pengembangan software dan hardware HR.ku dan Bilik Kerja,” ucapnya.
Informasi, HR.ku
merupakan aplikasi yang menyediakan solusi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
para karyawan sekaligus memiliki fitur untuk absensi hingga pengajuan cuti. Sementara
Bilik Kerja merupakan platform yang mempertemukan talenta atau tenaga kerja
dengan perusahaan.