Selasa, September 30, 2025

Terkait Wacana Harga Tiket Terusan Rp3.750.000 di TN Komodo, Sandi Uno: Masih Dibahas!

Must Read

MONETER
Wacana tiket terusan seharga Rp3.750.000 bagi
wisatawan yang ingin berkunjung ke Taman Nasional (TN) Komodo dan berlaku
selama satu tahun, sampai saat ini masih dalam tahap pembahasan.

 

“Sampai saat ini belum
ada pembahasan di lintas kementerian/lembaga. Ini baru sebuah wacana,”
kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam “Weekly Press Briefing” di
Gedung Sapta Pesona, Senin (4/7/2022).

 

Ia mengatakan wacana ini
merupakan upaya untuk menjaga keberlangsungan dari aspek konservasi lingkungan
di TN Komodo.

 

Menparekraf Sandiaga
mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi intensif agar nantinya keputusan
yang diambil merupakan kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat
waktu. Selain mengutamakan nilai-nilai konservasi dan keberlanjutan lingkungan,
tapi juga agar pariwisata dapat memberikan dampak yang maksimal terhadap
ekonomi masyarakat.

 

“Pertama-tama kita
harus mengutamakan konservasi, bagaimana menjaga keberlanjutan dari Taman
Nasional Komodo ini berarti harus ada pembatasan dari kunjungan wisatawan.
Karena kunjungan wisatawan itu akan menambah beban sementara carrying capacity atau daya dukung
sangat terbatas. Oleh karena itu kami sekarang akan terus berkoordinasi lintas
kementerian/lembaga untuk membantu proses pengambilan keputusan kajian
tersebut,” kata Menparekraf Sandiaga.

 

Kemenparekraf bersama
kementerian/lembaga dikatakannya juga akan secara maksimal mengembangkan
destinasi-destinasi lain yang ada di Labuan Bajo sehingga kunjungan wisatawan
dapat tersebar ke destinasi-destinasi lain. Seperti Waerebo yang merupakan
salah satu desa wisata terbaik juga wisata kuliner yang sangat menarik di salah
satu destinasi super prioritas itu.

 

“Apalagi tahun depan
dan tahun ini sebenarnya Labuan Bajo menjadi
host
dari begitu banyak event berskala dunia, termasuk ASEAN Summit. Kita
harus membangun daya tarik-daya tarik wisata lainnya yang ada di luar Taman
Nasional Komodo,” kata Sandiaga.

 

“Presiden juga akan
meresmikan waterfront yang akan punya
satu daya tarik unik yaitu menatap matahari terbenam tanpa harus pergi ke Taman
Nasional Komodo. Jadi ini adalah destinasi-destinasi alternatif,” kata
Menparekraf Sandiaga.

 

Menparekraf Sandiaga
optimistis, dengan potensi alam dan budaya serta ekonomi kreatif yang dimiliki
Labuan Bajo, apapun keputusan yang diambil nantinya, Labuan Bajo akan tetap
menjadi destinasi liburan yang menghadirkan peluang usaha dan lapangan kerja
yang luas untuk masyarakat di Nusa Tenggara Timur secara khusus.

 

Ia mengapresiasi dukungan
dari seluruh pihak terkait yang selalu siap sedia untuk berkolaborasi. “Ini
tugas kita bersama, bagaimana sertifikasi CHSE ke depan harus didapatkan
wisatawan dengan baik. Mulai dari mereka mendarat di Labuan Bajo dan mereka
pulang. Saya menyebutnya end to end
dan 360 derajat CHSE,” ujar Menparekraf Sandiaga.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

Lepas Ekspor Produk Olahan Susu dari Cikarang, Mendag Busan : Ini Bukti Daya Saing Produk Mamin Indonesia

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor empat kontainer susu bubuk dan susu kental manis produksi PT Frisian Flag...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img