Moneter.id – Brand
smartphone global yang memulai debutnya di Indonesia pada tahun 2014, Vivo memaparkan
pencapaian inovasinya bertajuk “Vivo Milestones”. Bukan hanya menunjukkan
konsistensi untuk terus menghadirkan kejutan dalam perjalanannya di tengah
pasar kompetitif, rangkaian teknologi penuh terobosan yang vivo hadirkan, ikut
menjadikan vivo sebagai salah satu brand pionir pembentuk tren industri global
hingga saat ini.
Edy Kusuma, General Brand Manager for Brand and Activation Vivo Indonesia
mengatakan, Vivo adalah smartphone yang berbasis konsumen dan terus mengembangkan
inovasi teknologi yang mendukung gaya hidup mereka.
“Vivo ingin terus menghadirkan hal baru, dan komitmen ini konsisten
ditunjukkan bukan hanya sebagai manufaktur, namun juga pionir inovasi sepanjang
perjalanan kami ditengah industri smartphone global, termasuk di Indonesia,” ungkap Edy Kusuma, Selasa (14/8).
Nama vivo
mencuat pada tahun 2012 melalui seri X1 yang menarik perhatian sebagai
smartphone pertama di dunia dengan chipset audio Hi-Fi (High-Fidelity), dan desain bodi tipis 6.55 mm.
Vivo menjadi brand pertama yang mampu membenamkan chipset Hi-Fi pada
smartphone, dan memberi standar baru industri untuk kualitas audio .
Pada tahun
2013, vivo memperkenalkan smartphone dengan resolusi layar 2K pertama
di dunia, vivo XPlay3s. Dengan resolusi 2560 x
1440 pixel berukuran 6
inci, vivo XPlay3s menjadi smartphone superior ditengah
tren layar konvensional dengan resolusi standar 1080p. Tak berhenti, vivo pun
menyempurnakan teknologi dalam desain bodi X-series dengan memperkenalkan X5
Max pada tahun 2014 sebagai smartphone tertipis di dunia.
Mulai memasuki pasar Asia Tenggara pada tahun 2014, vivo memboyong X5Pro secara resmi sebagai seri perdananya
untuk konsumen Indonesia dengan keunggulan kamera dan audio premium, serta
teknologi 2.5D Glass Design yang membuat tampilan layar elegan.
Seiring perkembangan teknologi smartphone, fitur kamera
depan atau selfie camera pun
menjadi tren global. Seri V5 yang diluncurkan pada vivo Indonesia pada November
2016 menjadi salah satu seri
terpopuler yang ikut
mengantarkan vivo di jajaran 5 besar brand smartphone di Indonesia; serta mencatat
pertumbuhan pasar tertinggi berdasarkan laporan IDC kuartal I/2017.
Setelah meluncurkan V5Plus yang menjadi standar baru
dalam selfie camera dengan 20MP Dual Front Camera pertama di
dunia, vivo semakin mempertegas
konsistensinya di ranah “Perfect Selfie” dengan V7+ dan V7 dengan kamera depan beresolusi 24 MP.
V7+ dan V7 juga
memperkenalkan desain bezel-less FullViewTM Display rasio
16:9 dan Face Access
untuk ekstensi sistem keamanannya.
Pada tahun 2018, vivo memanfaatkan gelaran Mobile World Congress (MWC) untuk
memperkenalkan smartphone konsep APEX yang revolusioner dengan rasio layar hingga 90%. Purwarupa vivo
ini memiliki bentangan layar OLED 5,99 inci dengan teknologi COF.
Untuk ukuran bezel sampingnya cukup tipis hanya
1,8 mm sementara di bagian bawah 4,3 mm. APEX sukses menjadi salah satu topik
terpopuler bukan hanya
pada MWC 2018 namun juga
secara global. Hal ini tak lepas dari teknologi Half Screen InDisplay
Fingerprint (pemindai
sidik jari bawah layar) dan Elevating Front Camera serta Soundcasting Technology yang
menjadi solusi dalam desain layar penuh di masa depan.
Setelah memperkenalkan konsepnya, vivo pun menerapkan
teknologi beberapa fitur unggulan APEX dalam
seri NEX yang resmi meluncur pada Juni 2018 lalu. Dengan layar datar Super
AMOLED berukuran 6.59 inci, NEX menghasilkan rasio tampilan hingga 19.3:9.
Selain itu, vivo NEX juga menyematkan Jovi artificial intelligent (AI)
dan voice assistant sebagai salah satu fitur terbaru
Vivo.
Pada akhir
kuartal I/2018,
vivo memperkenalkan V9 sebagai seri flagship terbaru vivo di
Indonesia. Vivo V9
menjadi smartphone pertama dengan layar FullViewTM Display 6.3 inci, dan mengusung Android 8.1 di
Indonesia.
Rangkaian serinya pun berlanjut dengan V9 Cool Blue
Limited Edition dan V9 True
Red Edition untuk
variasi warna fashionable bagi konsumen muda. Teranyar, V9 6GB diperkenalkan vivo sebagai
smartphone pertama di
Indonesia yang menghadirkan keunggulan prossesor
Qualcomm Snapdragon 660 AIE dan RAM
6GB dengan harga kompetitif.
“Teknologi kamera, desain, sistem
keamanan sepertinya masih menjadi fitur-fitur utama yang
akan menjadi fokus pengembangan vivo kedepan,“
beber Edy.
Rangkaian
teknologi ini tentu saja tak lepas dari tim R&D atau Litbang berstandar global
vivo di berbagai negara. Memasuki
momen pertengahan tahun 2018
dalam kompetisi pasar yang semakin saturatif, kejutan apa yang akan
dihadirkan vivo untuk konsumen Indonesia?
“Kita
tunggu bersama langkah
vivo dalam waktu dekat,” pungkas Edy Kusuma.
(TOP)