Moneter.id – The Korea Development Bank
resmi mengambil alih 80,65 persen saham perusahaan pembiayaan yang bergerak dalam pembiayaan
konvensional dan syariah, PT Tifa Finance Tbk (TIFA) pada, Selasa, 8
September 2020 lalu.
“Jumlah
saham yang diambil alih mencapai 870,76 juta unit saham dengan harga Rp 520 per
saham sehingga total nilai pengambilalihan mencapai Rp 452,79 miliar,” kata Sekretaris Perusahaan Tifa Finance Dwi Indriyanie, Kamis (10/9/2020).
Kata Dwi, dengan adanya aksi korporasi ini,
Korea Development Bank menjadi pemegang saham pengendali di Tifa Finance. Selanjutnya, Dwi
Satrya Utama dengan
33,61% saham, dan PT
Dwi Satrya Utama sebanyak 15% saham.
“Dengan adanya akuisisi, The Korea Development Bank bisa
memperluas cakupan bisnisnya di Indonesia,” papar dia.
Pada semester
I-2020, Tifa
Finance membukukan laba bersih sebesar Rp 13,87 miliar. Laba ini turun 19,73% dibandingkan
perolehan pada semester I-2019 yang mencapai Rp 17,28 miliar. Penurunan laba
ini seiring dengan penurunan pendapatan yang pada semester I-2020 tercatat
sebesar Rp 81,44 miliar.
Sekedar informasi,
Tifa Finance telah mendapatkan
pembiayaan dari PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) senilai Rp 100 miliar. PT
Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) sebesar Rp 10 miliar. Kemudian, PT Bank Mayora sebesar Rp
100 miliar. Lalu, PT Bank MNC International Tbk (BABP) memberikan pinjaman
senilai Rp 50 miliar.
Secara total, pinjaman yang
diterima Tifa Finance hingga semester I-2020 mencapai Rp 537,74 miliar. Nilai
ini menurun dibandingkan periode akhir 2019 yang mencapai Rp 615,51 miliar.