Moneter.id – Komisaris
Utama PT Berkarya Makmur Sejahtera sekaligus Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo
Mandala Putra (Tommy Soeharto) menggandeng raksasa real estate asal Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Bin Zayed Group guna
membangun rumah murah di Indonesia. Bin Zayed Group berkomitmen menggelontorkan
investasi sebesar 3-5 miliar dollar AS atau hingga Rp70,69 triliun untuk maksud
mulia tersebut.
Tommy
Soeharto mengatakan, dengan dana yang dijanjikan Bin Zayed, setidaknya bisa
dibangun 500 ribu hingga sejuta rumah murah. “Mengapa
kami prioritaskan proyek rumah murah, karena masih banyak rakyat Indonesia yang
belum memiliki rumah yang layak. Kami ingin membantu memenuhi kebutuhan rumah,
sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat,” kata Tommy, pada saat
penandatanganan MoU di Jakarta, Kamis (11/04).
Tommy
juga memastikan, rumah-rumah murah itu akan dibangun oleh kontraktor lokal,
dengan kandungan material yang seluruhnya juga lokal. “Mulai dari pasokan batu
bata, pasir, semen, furnitur, dan lain-lain, kami prioritaskan yang lokal,”
paparnya.
Sementara
itu Direktur Utama PT Berkarya Makmur Sejahtera, Milasari Kusumo Anggraini
mengatakan, dalam tiga bulan kedepan setelah penandatanganan MoU akan dilakukan
finalisasi pembangunan proyek properti.
“Kami
pastikan pembangunan proyek rumah dilakukan secara bertahap, disesuaikan
lokasi,” katanya.
Proyek
percontohan rumah murah tersebut akan dibangun di kawasan Sentul, Kabupaten
Bogor, Jawa Barat. Di lokasi itu Tommy dan Bin Zayed berencana mengembangkan
sekitar 3.000 hingga 4.000 unit rumah di atas lahan seluas 20 hektare. Lahan
tersebut merupakan bagian dari 800 hektare lahan pengembangan, dari total 1.500
hektare lahan yang dikuasai PT Berkarya Makmur Sejahtera.
Untuk
harga rumah yang ditawarkan, menurut Tommy, akan mengikuti patokan pemerintah sekitar
Rp 148 juta hingga Rp 158 juta per unit. “Tentu saja kami tidak bisa
membangun seluruhnya dalam waktu yang bersamaan. Kami akan lihat proyek di mana
saja yang feasible dan persiapan tanahnya,” kata dia.
Seperti
diketahui, selama ini Partai Berkarya mengusung misi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui ekonomi kerakyatan, pemberdayaan usaha mikro,
kecil dan menengah (UMKM) dan kepedulian terhadap kesehatan masyarakat. Partai
itu mengusung kampanye kemandirian pangan dan energi.
Partai
bernomor urut 7 ini juga telah memiliki percontohan desa mandiri pangan dan
energi di beberapa tempat, antara lain, Ciomas, Yogyakarta, Maluku dan Papua.
Di desa-desa tersebut dikembangkan pertanian yang terintegrasi dengan
peternakan dan produksi energi.
Kebutuhan
energi di lokasi-lokasi itu dipenuhi dengan produksi biogas kotoran ternak.
Bahkan di Pesantren Nurul Iman, Parung, Bogor, kotoran para santri pun diolah
menjadi biogas.
Sementara
untuk memberdayakan UMKM, Partai Berkarya mendayagunakan toko grosir GORO
sebagai pendukung kecukupan modal bergulir dan penyerap produk masyarakat.