Moneter.id – Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur
Tbk (bankjatim) mencatatkan total aset mencapai Rp103,85 triliun pada Tahun
Buku 2023. Aset ini meningkat 0,80
persen dibandingkan 2022 (yoy) dan laba
bersih 2023 tercatat Rp1,47 triliun.
Perseroan juga
menyalurkan kredit sebesar Rp54,76 triliun atau naik 18,54 persen (yoy). Angka
penyaluran kredit tersebut tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan kredit nasional
yang hanya sebesar 10,3 persen
Komposisi
penyaluran kredit bankjatim yaitu kredit konsumtif sebesar Rp31,2 triliun atau
meningkat 8,91 persen (yoy) dan kredit produktif sebesar Rp 23,5 triliun atau
tumbuh eksponensial 34,28 persen (yoy). Hasil tersebut sangat signifikan
terhadap pertumbuhan kredit, utamanya dalam hal ini adalah kredit produktif.
“Kondisi ini
merupakan kesuksesan bankjatim dalam melakukan implementasi strategi
segmentasi, modernisasi bisnis model, penentuan target dan monitoring yang
terukur, serta pola shifting terhadap
tenaga Account Officer," kata Direktur Utama bankjatim Busrul Iman, Kamis
(8/2/2024).
Di sisi lain,
kredit konsumtif sebagai captive market
bankjatim, juga masih memiliki potensi melalui momen seperti penerimaan ASN
baru, kenaikan gaji berkala ASN, penerimaan sekolah, dan liburan.
Penyaluran
kredit produktif Perseroan yang ditinjau dari segi ekonomi dikelompokkan
menjadi beberapa kategori, di antaranya yaitu: perdagangan besar dan eceran
sebesar Rp7,15 triliun; konstruksi sebesar Rp3,79 triliun; industri pengolahan
sebesar Rp3,10 triliun; pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar Rp2,55
triliun.
Selanjutnya
perantara keuangan Rp2 triliun; jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan,
dan perorangan lainnya Rp1,8 triliun; penyediaan akomodasi dan penyediaan makan
minum Rp429 miliar serta lain-lain Rp1,1 triliun.
"Hal ini
sesuai dengan misi bankjatim yaitu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan
ekonomi Jawa Timur melalui penyaluran kredit kepada usaha produktif yang
berkelanjutan dan memberikan multiplier
effect," tutup Busrul.
Pada 2024,
bankjatim berencana akan meluncurkan New JConnect Mobile. Progressnya sekarang
masih dalam pengurusan perizinan OJK. Di dalam New JConnect Mobile itu nantinya
akan ada total 94 fitur. Dengan rincian, 36 fitur baru dan 58 fitur existing.
Selain itu,
bankjatim terus berinovasi guna mendukung digitalisasi keuangan pemerintah
daerah. Salah satunya, Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) yang
akan memudahkan nasabah dalam melakukan interaksi keuangan dengan layanan
pemerintah daerah secara digital.
Perseroan
juga telah melakukan penyeragaman serta integrasi sistem keuangan belanja
daerah melalui Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) di seluruh area Jawa
Timur dan telah mengintegrasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) di 595 Desa.