MONETER
–
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membukukan rugi bersih Rp40,5 triliun usai
IPO pada April tahun 2022. Rugi bersih emiten teknologi ini naik 56 persen dari
posisi tahun sebelumnya Rp25,9 triliun.
“Rugi bersih GOTO membengkak akibat terjadi penurunan
nilai goodwiil yang mencapai Rp11
triliun. Sebagai informasi goodwill adalah bentuk pengakuan manfaat ekonomi
masa depan yang mungkin dihasilkan dari aset yang diakuisisi,” tulis keterangan
resmi perseroan, Senin (20/3/2023).
Adapun pos ini tidak berpengaruh terhadap kas dan bisnis
perseroan. Selain itu terjadi pencatatan akutansi berupa penurunan nilai
investasi dan pengatan kompensasi berbasis saham sebagai akibat perubahan
asumsi.
Tulisnya, bahwa tanpa penyesuaian rugi bersih sebesar
Rp19,5 triliun dan sedangkan bila setelah penyesuaian menjadi Rp6,5 triliun.
Dari sisi pendapatan GOTO mencatakan top line mencapai Rp11,3 triliun.
Perseroan terus mencatat perbaikan kinerja keuangan
secara konsisten. Hal ini sejalan dengan percepatan target profitabilitas
perusahaan yang ditargetkan dicapai di akhir tahun ini.
Berdasarkan kinerja indikatif tahunan dan kuartal IV/2022, GOTO mencatat pertumbuhan EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi
dan amortisasi) yang disesuaikan sebesar 52% year on year (yoy)
dan 15% secara kuartalan atau quarter on quarter (qoq)
menjadi minus Rp3,1 triliun.
Perbaikan EBITDA yang disesuaikan ini didorong oleh
pertumbuhan pendapatan GOTO tahun lalu. Sepanjang tahun 2022, pendapatan bruto
GOTO tumbuh 35% yoy menjadi Rp22,9 triliun, sementara pendapatan bersih
perusahaan melesat 120% yoy menjadi
Rp11,3 triliun.
GOTO juga berhasil mencatat pertumbuhan positif untuk
nilai transaksi bruto (GTV) sepanjang tahun lalu. Di 2022, GTV perusahaan
tumbuh 33% yoy menjadi Rp613 triliun.
Sementara di kuartal IV 2022 saja, GTV ekosistem digital terbesar di Indonesia
ini meningkat 18% yoy menjadi
Rp162 triliun.
