MONETER
–
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi kinerja pinjaman online (Pinjol)
kembali bergairah menjelang Lebaran 2023 mendatang.
“Untuk pinjaman online kami lihat lagi mudah-mudahan
tetap ter-manage dengan baik,” kata
Kepala Departemen Pengawas Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Triyono Gani di Bali,
Jumat (17/3/2023).
Meski memperkirakan kinerja pinjaman daring tahun ini
meningkat, namun regulator ini belum dapat memberikan persentase, karena
pandemi COVID-19 selama dua tahun tidak dapat menjadi tolok ukur.
“Pandemi kemarin tidak bisa menjadi tolok ukur bahwa
setiap ada Hari Raya, itu (pinjaman daring) akan meningkat. Artinya, kalau
bicara kemungkinan itu (peningkatan) iya ada” ucapnya.
Sedangkan, lanjut dia, apabila mencermati aktivitas di industri pegadaian sudah menunjukkan peningkatan kinerja. Hingga Januari 2023, terdapat 102 perusahaan pinjaman online legal yang berizin dari OJK.
Berdasarkan data statistik layanan pendanaan bersama
berbasis teknologi informasi (fintech
lending/pinjaman online) OJK selama Januari-Desember 2022, penyaluran
pinjaman daring mencapai Rp19,5 triliun kepada 13,7 juta penerima pinjaman
berdasarkan akun di seluruh Indonesia.
Realisasi itu meningkat jika dibandingkan periode sama
2021 mencapai Rp13,6 triliun kepada 13,4 juta penerima.
Ada pun realisasi nominal paling banyak untuk pinjaman
daring itu yakni di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Selama 2022, OJK mencatat sebanyak 42 persen pinjaman
daring terserap untuk pinjaman sektor produktif mencapai Rp8,2 triliun.
Sedangkan terkait keluhan pinjaman daring, kata dia,
bukan dari segi pinjamannya namun dari petugas penagihan pinjaman yang
bertindak lebih ekstrem.
“Dibandingkan transaksi di lembaga keuangan lain, pinjol
itu bisa memberikan pinjaman dalam jangka waktu harian. Transaksi banyak,
keluhan pun banyak. Tapi itu kami harus lihat bagaimana keberhasilan
penanganannya,” katanya.
