Moneter.co.id – Pertumbuhan kinerja lembaga penjaminan Jamkrindo Syariah
cukup positif dari tahun ke tahun.
Direktur Bisnis PT Penjaminan Jamkrindo Syariah Gatot
Suprabowo mengatakan, bahwa volume kinerja penjaminan Jamkrindo Syariah terus
meningkat setiap tahunnya. Sampai dengan tahun 2017, jumlah yang telah dijamin
sebesar Rp24,09 triliun.
“Pertumbuhan
tersebut menggiring Jamkrindo Syariah untuk kembali mendirikan Kantor Unit
Pelayanan (KUP) di beberapa kota yang belum menjadi jaringan pelayanan dan
menjadikan rencana tersebut sebagai target di tahun 2018,” ucapnya beberapa
hari lalu.
Adapun delapan kota yang tengah dilirik Jamkrida Syariah
yaitu Serang, Padang, Pekanbaru, Pangkal Pinang, Balikpapan, DI Yogyakarta,
Lampung, dan Jambi.
Namun,
Gatot menuturkan bahwa rencana perluasan wilayah tersebut masih dalam tahap
proses pengkajian. “Kira-kira yang mana yang layak. Ini menunjukkan bahwa
JamSyar sesuai mottonya adalah progresif. Insya
Allah kita terus tumbuh, terus berkembang,” ujarnya.
Hingga
saat ini, Jamkrindo Syariah memiliki empat kantor cabang yang terdapat di kota
Medan, Palembang, Bandung, dan Surabaya. Kemudian, KUP di kota Aceh, Semarang,
Pontianak, Banjarmasin, Makassar, dan Mataram.
Menurut
Gatot, rencana ekspansi tersebut bertujuan untuk memperluas pelayanan bagi
calon debitur Jamkrida Syariah, yang terdiri dari para pelaku usaha baik mikro,
kecil, menengah (UMKM) maupun besar. Mayoritas debitur Jamkrida Syariah yaitu
para pelaku usaha yang belum bankable,
tetapi memiliki permasalahan dalam hal peminjaman modal usaha dan sebagainya.
“Calon
debitur yang semula dinilai belum bankable,
dengan jaminan syariah menjadi bankable sehingga
dapat menerima fasilitas pembiayaan untuk mendukung pengembangan
usahanya,” jelas Gatot.
Sekedar
informasi, Jamkrindo Syariah yang merupakan anak perusahaan dari Perum
Jamkrindo memiliki beberapa produk penjaminan, di antaranya yaitu kontra bank
garansi, surety bond, customs bond, kafalah
pembiayaan invoice,
kafalah pembiayaan umum, kafalah pembiayaan mikro, kafalah pembiayaan kontruksi
dan pengadaan barang/jasa, kafalah pembiayaan pemilikan rumah, kafalah KPR
sejahtera FLPP, kafalah distribusi barang, kafalah KUR iB, dan kafalah
pembiayaan multiguna.
(HAP)