Senin, Oktober 6, 2025

Kemenperin Dorong IKM untuk Go Global dan Go Digital

Must Read

Moneter.co.id – Kementerian
Perindustrian fokus dalam p
engembangan industri
kecil dan menengah (IKM) karena
berperan penting menopang
perekonomian nasional.

“Perkembangan startup lokal kian tumbuh siginifikan seiring dengan momentum bonus
demografi yang
akan dialami Indonesia pada tahun 2020-2030.
Pasalnya,
bisnis startup ini diminati oleh generasi milenial,” kata Dirjen IKM Kemenperin Gati
Wibawaningsih di Jakarta, Rabu (11/4).

Saat ini, baru
tercatat sekitar 2% pelaku startup
lokal dari total keseluruhan populasi masyarakat Indonesia. Untuk itu,
Pemerintah
menargetkan Indonesia bisa menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia
Tenggara pada tahun 2020 dengan memiliki 1.000 startup berbasis digital, valuasi bisnisnya mencapai USD100 miliar,
dan total nilai e-commerce sebesar USD130
miliar.

“Guna
mewujudkan sasaran itu,
Kemenperin turut serta dalam ajang Maker Fest 2018
yang merupakan gerakan empowering
movement
bagi kreator atau produsen lokal yang digagas oleh Tokopedia,”
ujar Gati.

Maker Fest ini bertujuan untuk menumbuhkan lebih
banyak pelaku industri kreatif di dalam negeri terutama gerenasi muda yang
mampu mengembangkan produk dan merek nasional di kancah global.

Sebanyak lima IKM binaan Ditjen IKM Kemenperin
yang ikut serta dalam ajang tersebut, yakni Rumah Nayozie (memproduksi Dompet
Ulos), Fame Handmade (Rajutan), C
reabrush Indonesia (Handycraft), Mom’s Craft
(Decoupage), dan Reihani Tenun Batik Batak Melayu (Tenun).

Kegiatan Maker
Fest tahap I dilaksanakan di Lapangan Benteng, Medan, Sumatera Utara pada 7-8
April

2018. “Maker Fest
rencananya diselenggarakan di delapan kota untuk mendorong para wirausaha untuk
mengkreasikan produk-produknya. Nantinya, akan ada kegiatan puncak untuk
memilih tiga kreator dengan produk terbaik,” tuturnya.

Gati menyatakan,
pihaknya konsisten memberikan pembinaan kepada
kreator muda dalam negeri
untuk mendorong industri kreatif Indonesia bisa go global dan go
digital
. “Kami terus membina ide-ide kreatif dari para pelaku IKM ini bisa
diwujudkan dalam bentuk produk nasional yang berdaya saing global serta dapat
memanfaatkan teknologi digital,” terangnya.

Dalam upaya
mendorong
IKM nasional agar
mampu menggunakan
teknologi digital, Kemenperin telah
membuat fasilitas
nya
melalui
e-Smart IKM.Hingga saat ini sebanyak 1.730 pelaku IKM telah
mengikuti
workshop e-Smart IKM,” ungkap Gati.

Hingga tahun
2019
Kemenperin
menargetkan dapat mengajak
10 ribu pelaku IKM seluruh Indonesia untuk
mengikuti 
lokakarya
tersebut.

“Kepada para
IKM yang hasil produksinya tidak laku dipasarkan di marketplace, akan dilakukan pembinaan lanjutan berupa pelatihan
sumber daya manusia, pendampingan dalam proses produksi, desain produk dan
kemasan serta bantuan mesin dan peralatan melalui program restruksturisasi,”
paparnya.

Sementara, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto
menyampaikan, Indonesia merupakan negara yang potensial untuk tumbuh dan
berkembangnya perdagangan elektronik (e-commerce)
karena menjadi pasar terbesar di ASEAN. “Potensi ini didukung dengan jumlah
penduduk lebih dari 250 juta jiwa, di mana penetrasi internet telah menjangkau
sebanyak 90,5 juta jiwa dan di antara mereka sekitar 26,3 juta jiwa telah
berbelanja secara online,” ungkapnya.

 

 

(TOP)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

UmrahCash dan VIDA Hadirkan Solusi Aman & Praktis

UmrahCash berkolaborasi dengan VIDA, penyedia identitas digital terkemuka di Indonesia, menghadirkan dompet digital syariah yang aman dan praktis khusus...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img