Moneter.id – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) terus melakukan efesiensi biaya produksi hingga Rp 45 miliar di tahun 2018.
Sebelumnya di tahun 2017, perseroan menekan biaya produksi hingga Rp 60 miliar.
“Tahun
lalu biaya produksi bisa mencapai Rp 60 miliar, tahun ini perusahaan melakukan
pemangkasan biaya produksi antara Rp 45 miliar sampai Rp 50 miliar,” kata
Sekretaris PT. Semen Indonesia, Agung Wiharta, Kamis (09/08).
Agung menjelaskan, upaya pemangkasan itu dilakukan karena
persaingan pasar semen yang semakin ketat di Indonesia. “Selain itu, karena
melemahnya konsumsi semen di Tanah Air,” ucapnya.
Tahun ini, katanya, kondisi perusahaan masih mengalami oversuplay
yang mencapai hingga 107 juta ton semen. “Oversuplay itu kami perkiraan akan masih
berlangsung hingga tahun 2025 sampai 2030 mendatang,” jelasnya.
Berdasarkan
data perseroan, perusahaan, SMGR membukukan volume penjualan domestik 11,82
juta ton pada semester I/2018. Capaian itu tergerus dibandingkan dengan 11,96
juta ton pada semester I/2017. Sementara volume penjualan ekspor Semen Indonesia naik 53,5% secara tahunan
pada semester I/2018. Tercatat, volume naik dari 979.586 ton menjadi 1,50 juta
ton.
(TOP)