Moneter.id – Perusahaan penerbangan AirAsia berencana akan bertransformasi
menjadi perusahaan aplikasi berbasis teknologi finansial atau financial technology (Fintech). Aksi itu
salah satu inovasi korporasi yang disedang
dikembangkan di Tanah Air dan tengah menunggu perizinan dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK).
“Untuk menjadi perusahaan fintech, pihaknya sedang menunggu
perizinan dari OJK sebagai pemegang otoritas,” kata Group Head Communication AirAsia Audrey Progastama Petriny di
Kuala Lumpur, Malaysia dilansir Antara Jumat (12/07).
Ia menjelaskan, Air Asia akan mengembangkan bisnisnya dalam
tiga pembagian sektor utama yaitu pertama lifestyle,
dengan mengunggulkan aplikasi AirAsia.com yang akan menawarkan banyak pilihan
fitur sesuai kebiasaan konsumen “Kedua bisnis logistik atau kargo, yang masih bisa
dimanfaatkan melalu jasa transportasi di 200 pesawat yang dimilikinya,”
ucapnya.
Ketiga, lanjutnya, adalah aplikasi fintech sendiri yang
bernaung dalam “Big Pay” atau dompet elektronik. Aplikasi tersebut
mampu digunakan untuk sistem pembayaran diseluruh ASEAN.
Dengan inovasi yang ditawarkan adalah terjadinya transaksi
nilai tukar yang terproses otomatis tanpa harus menuju ke agen penukaran uang. “Charge kami
dibandingkan dengan memakai kartu kredit atau ke agen penukaran uang bisa
dipastikan akan lebih rendah, itu keunggulannya nanti,” kata Audrey.
Namun saat ini aplikasi tersebut masih dalam tahap
pengembangan, dan Indonesia saat ini masih sebesar 10% pengguna aplikasi
AirAsia.