Moneter.id
– Ruangguru membantah kabar yang merebak di publik
bahwa perusahaan menerima dana senilai Rp3,8 triliun dari program kartu
prakerja. Bahkan, perusahaan mengklaim sampai saat ini belum ada pembiayaan
apapun terkait kartu prakerja melalui Skill Academy.
“Ruangguru tidak menerima Rp 3,8 triliun dari program Kartu Prakerja. Tidak ada
‘deal-dealan‘ khusus antara pemerintah dengan delapan platform yang
menjadi mitra kerja sama pemerintah dalam program ini,” kata CEO Ruangguru
Belva Devara, Senin (18/5/2020).
Ketujuh
platform lain, yaitu Tokopedia, Bukalapak, Mau Belajar Apa, Pintaria,
Sekolahmu, Pijar Mahir, dan pelatihan.kemnaker.go.id.
“Dana yang diterima mitra platform digital tergantung pada pilihan peserta
yang bebas memilih kelas pelatihan dari delapan mitra resmi platform digital
Prakerja,” ucapnya.
Baca juga: Ironi, Kartu Pra Kerja Dikelola Perusahaan Cangkang
Menurutnya,
keikutsertaan Ruangguru sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Koordinator
Bidang Perekonomian Nomor 3 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksana Peraturan
Persiden Nomor 36 Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja Melalui
Program Kartu Prakerja.
“Menteri
Keuangan Sri Mulyani Indrawati sudah pernah mengungkapkan langsung ke publik
bahwa pemerintah tidak melakukan tender pada platform karena
tidak ada penyelenggaraan barang dan jasa yang dibayarkan ke perusahaan digital
yang menjadi mitra,” ujarnya.
Sebelumnya, muncul kabar di publik yang menyatakan bahwa para platform mitra
kerja sama pemerintah dalam program kartu prakerja mendapat keuntungan sekitar
Rp3,7 triliun.
Baca juga: Ruangguru Terima Pendanaan Seri C Sebesar Rp2,095 Triliun