Moneter.id – PT
Ashmore Asset Management Indonesia Tbk atau AMOR
mencatatkan dana kelolaan sebanyak Rp 22,8 triliun hingga akhir Juni 2020. Dana ini turun 17,8% dari periode sama tahun lalu yakni Rp 27,71
triliun.
“Penurunan dipicu atas pelemahan indeks harga saham gabungan
(IHSG) Bursa Efek Indonesia sebesar 22,9% pada periode yang sama dan khususnya yang utama, pandemi,”
kata Chief Executive Officer AMOR, Ronaldus Gandahusada, Minggu (13/9/2020)
Namun, lanjut
Ronaldus, perseroan optimistis
bahwa struktur usaha yang kuat mampu untuk membuat perseroan bertahan dan
berhasil mengatasi tantangan-tantangan operasional yang datang.
Selain itu, sepanjang semester I/2020, pendapatan
bersih usaha dari kegiatan manajer investasi turun hingga 9,47% menjadi Rp
279,62 miliar. Begitu juga dengan laba bersih turun mencapai 8,02% menjadi Rp
79,56 miliar.
“Pada masa seperti ini,
prioritas perusahaan adalah sumber daya manusia, manajemen risiko, dan disiplin
biaya untuk mempertahankan kinerja keuangan,” jelasnya.
Meski raihan laba bersih turun, Ronaldus menilai, perseroan tengah
berada di posisi yang tepat untuk mengelola potensi pemulihan di pasar modal
Indonesia dalam jangka menengah.
“Dari internal
sendiri, kami akan terus melakukan perbaikan dari segi literasi keuangan yang
dapat meningkatkan permintaan untuk jasa manajemen investasi. Perseroan juga
memfokuskan penguatan kinerja reksa dana baik terhadap nasabah,
mendiversifikasi tema produk investasi serta memperkuat kemampuan infrastruktur
distribusi,” ungkapnya.
AMOR berencana untuk
membagikan dividen sebanyak Rp 50,9 miliar atau Rp 45,8 per lembar saham sesuai
dengan komitmen persroan untuk konsisten membayarkan minimum 50% dari laba
bersih pada setiap tahunnya.