Minggu, Oktober 5, 2025

Tahun 2022, HEAL siapkan anggaran capex Rp1 triliun untuk kembangkan ‘medical tourism’

Must Read

Moneter

PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) siapkan anggaran capex hingga Rp 1 triliun pada tahun 2022
mendatang. Anggaran ini rencananya akan digunakan untuk pengembangan pelayanan medical tourism dan juga rumah sakit baru.

Jumlah capex ini
lebih tinggi daripada rata-rata belanja modal yang dikeluarkan perseroan pada
rentang 2018-2020. Sedangkan pada tahun ini, perseroan juga menganggarkan capex yang kurang lebih sama.

“Pengembangan layanan ini, meliputi pelayanan
kesehatan yang lebih kompleks,” kata Direktur Keuangan dan Pengembangan
Strategi Aristo Setiawidjaja, Selasa (7/12).

Menurut Aristo, selama pandemi melanda, medical tourism lebih sulit dilakukan.
Sehingga, memberikan satu structural opportunity bagi
jasa kesehatan di Indonesia.

Terkait anggaran capex
yang besar, Aristo menjelaskan, akan digunakan oleh perseroan untuk
meningkatkan kapabilitas dan kemampuan dengan training kepada dokter dan juga perlengkapan alat pendukungnya. Termasuk,
penambahan tiga rumah sakit baru, pada saat bersamaan perseroan akan fokus
mengembangkan center of excellence.

Sebelumnya, perseroan melakukan pembelian kembali
saham (buyback)
sebanyak 40 juta lembar saham dengan total nilai nominal mencapai Rp 50 miliar
pada 8-24 November 2021 lalu. Aksi tersebut diharapkan akan menstabilkan harga
sahamnya di tengah kondisi pasar yang fluktuatif.

Dalam aksi itu, perseroan membatasi harga pembelian
kembali saham sebesar maksimum Rp 1.450 per lembar saham. Ada pun pembelian
kembali saham akan dilaksanakan melalui transaksi di BEI dengan menggunakan
jasa dari perusahaan perantara pedagang efek.

Buyback
saham ini diprediksi akan dapat menstabilkan harga dalam kondisi pasar yang
fluktuatif. Selain itu, buyback akan
memberikan fleksibilitas bagi perseroan dalam mengelola modal jangka panjang,
dimana saham treasuri dapat dijual di masa mendatang dengan nilai yang optimal
jika memerlukan penambahan modal.

Aksi buyback
saham ini, dipastikan oleh perseroan tidak akan berpengaruh signifikan terhadap
pendapatan perseroan karena telah memiliki modal kerja dan arus kas yang
memadai.

Namun, dengan adanya
perubahan jumlah saham yang beredar, rencana buyback itu bakal berdampak secara tidak signifikan terhadap laba
per saham perseroan.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

GIIAS Hadirkan Informasi dan Inovasi Otomotif Terbaru Bagi Pelajar dan Mahasiswa Lewat Education Day

Rangkaian pameran otomotif GIIAS Bandung 2025 yang resmi dibuka pada 01 Oktober hingga 05 Oktober 2025 di Sudirman Grand...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img