Senin, Oktober 6, 2025

Optimis, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5 Persen di Tahun 2023

Must Read

MONETER
– Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastiowo
optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 akan mencapai 5 persen
dibanding periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy).

 

“Artinya pertumbuhan ekonomi Indonesia ini
cukup bagus dibanding banyak negara dan global yang diperkirakan hanya akan
bertumbuh 2% – 3% (yoy),” kata Yustinus di Jakarta, Kamis (19/1/2023).

 

Katanya, International Monetary Fund (IMF)
memproyeksikan sepertiga negara di dunia akan mengalami resesi pada tahun ini
dan Indonesia jauh dari ancaman tersebut meski tetap harus waspada.

 

Optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun
ini tak terlepas dari penyangga yang kuat yakni salah satunya penerimaan pajak
yang bisa mencapai target dua tahun berturut-turut pada 2021 dan 2022 meski
dalam masa yang sulit.

 

Adapun pada tahun 2021 realisasi penerimaan pajak adalah
sebesar Rp1.278,6 triliun atau 103,9% dari target Rp1.229,6 triliun. Sementara
tahun 2022 realisasi sementara penerimaan pajak mencapai Rp1.716,8 triliun atau
115,6% dari target Rp1.485 triliun.

 

Meski terdapat faktor lonjakan harga komoditas,
Yustinus mengungkapkan kinerja pajak pada dua tahun tersebut juga berkat kerja
keras Direktorat Jenderal Pajak (DJP) serta kolaborasi dan sinergi kelembagaan
dengan semua pihak.

 

“Tanpa usaha yang besar dari DJP dan semua
pihak, tidak mungkin penerimaan tersebut bisa dicapai,” tuturnya.

 

Jika dilihat secara sektoral, dia menyebutkan hampir
semua jenis pajak tumbuh secara baik positif, seperti Pajak Penghasilan (PPh)
migas, PPh non migas, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), serta jenis pajak lainnya.

 

Artinya, secara sektoral kondisi tersebut
menggambarkan geliat yang sudah cukup baik dalam perekonomian sehingga harus
dijaga dan dipertahankan.

 

Di sisi lain Yustinus menilai capaian kinerja pajak
yang baik selama dua tahun belakangan merupakan buah dari reformasi pajak,
antara lain penyesuaian tarif PPN dari 10% menjadi 11%.

 

“Bisa kita lihat pertumbuhan PPN sudah sekitar
25% di saat ekonomi kita masih relatif berada pada masa pemulihan. PPN ini
menunjukkan dimensi gotong-royong melalui pajak,” ucap Yustinus. (Ant)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

UmrahCash dan VIDA Hadirkan Solusi Aman & Praktis

UmrahCash berkolaborasi dengan VIDA, penyedia identitas digital terkemuka di Indonesia, menghadirkan dompet digital syariah yang aman dan praktis khusus...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img