Selasa, September 30, 2025

Menparekraf : Ekosistem Startup Indonesia Kian Dinamis

Must Read

Moneter.id – Singapura – Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebut ekosistem
startup
Indonesia kian dinamis.

“Indonesia telah mampu melahirkan ekosistem startup
yang paling dinamis di Asia Tenggara, hampir 3000
startup yang
beroperasi di Indonesia ini merupakan bagian dari kolaborasi, peran pemerintah,
dan ekosistem yang mencakup
stakeholder pentahelix lainnya,” kata
Menparekraf Sandiaga diketerangan resmi yang diterima, Selasa (4/6).

Sandiaga menyebut Indonesia berada di peringkat
tertinggi negara dengan jumlah
startup terbanyak, dengan 2 decacorn
(GoTO dan J&T Express), dan 9 Unicorn (Traveloka, Bukalapak, OVO, Xendit,
Ajaib, Kopi Kenangan, DANA, Blibli.ccom, dan Tiket.com).

Indonesia juga menjadi satu-satunya anggota ASEAN di 10
negara teratas dengan
startup terbanyak.   

Pemerintah Indonesia telah memastikan bahwa UMKM/ startup
yang terbentuk mampu bersaing secara kompetitif dengan memiliki sikap adaptif
(terhadap perubahan teknologi dan tuntutan zaman yang terus berkembang),
inovatif (menciptakan peluang bisnis berbasis data melalui R&D), dan
karakter kolaboratif dengan melibatkan berbagai kepentingan akademik, bisnis,
komunitas, dan pemerintah untuk menjawab tantangan yang ada dan yang akan
datang.

“Dalam mendukung pengembangan ekosistem digital di
Indonesia didasarkan pada pembangunan ekosistem yang cocok bagi
startup
dan UMKM agar mampu tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan, Kemenparekraf
menginisiasi program BEKUP,” ujarnya.

“Program yang dirangkai untuk memberikan solusi dalam
meningkatkan inovasi di bidang industri ekonomi kreatif, membangun ekosistem
digital yang berkelanjutan, serta memberikan kesempatan baru bagi masyarakat,” kata Menparekraf Sandiaga.

Selain itu, Menparekraf menyampaikan pemanfaatan
teknologi
Artificial Intelligence (AI) di Indonesia. Menparekraf menjelaskan AI mengambil peran luas dalam
menyelesaikan permasalahan besar yang dihadapi negara berkembang, seperti biaya
hidup yang tinggi terutama biaya kesehatan, pendidikan, dan biaya makan atau
ongkos pangan yang menjadi perhatian utama masyarakat di Indonesia.

“AI juga bisa berperan dalam menyelesaikan permasalahan
penciptaan lapangan kerja yang berkualitas, dan lapangan kerja yang bisa
menyejahterakan masyarakat kita. Itulah peran AI yang nanti akan menjadi sangat
berguna baik dari segi penyusunan kebijakan
policy setting dan policy
formulation
, juga nanti pada saat implementasinya,” kata Menparekraf
Sandiaga.

“Maka jika berbicara ekosistem digital, kita sudah on-kan
event di ATx ini,
three helix approach, government as regulator, business
as participants
, juga universitas sebagai pendorong RnD,” kata Menparekraf.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

Lepas Ekspor Produk Olahan Susu dari Cikarang, Mendag Busan : Ini Bukti Daya Saing Produk Mamin Indonesia

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor empat kontainer susu bubuk dan susu kental manis produksi PT Frisian Flag...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img