Moneter.co.id – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berencana akan menurunkan suku bunga Deposito-nya. Hal ini sebagai salah satu langkah untuk menghadapi penurunan suku bunga kredit yang akan dilakukan perseroan.
Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, bahwa perseroan berniat menurunkan suku bunga deposito lantaran rasio pinjaman terhadap modal atau loan to deposit ratio (LDR) perusahaan masih relatif rendah.
Penurunan suku bunga Deposito membuat biaya dana menyusut, hal tersebut guna menjadi lebih leluasa bagi BCA untuk menurunkan suku bunga kreditnya untuk mendongkrak LDR. “LDR perusahaan masih berada di level 74%, masih banyak ruang,” katanya di Jakarta, Selasa (18/7).
Mengacu pada data perusahaan, saat ini bunga deposito untuk dana kurang dari Rp2 miliar dibandrol di angka 4,75% hingga 5% untuk tenor 1 bulan hingga 12 bulan. Sementara deposito dengan nilai nominal lebih dari Rp100 miliar dengan bunga 6,25% hingga 5% untuk tenor 1 bulan hingga 12 bulan.
Terkait kredit, suku bunga dasar kredit (SBDK) BCA untuk segmen kredit korporasi berada di level 9,75%, sementara untuk kredit ritel berada di level bunga 10,50%. Untuk kredit pemilikan rumah (KPR) memiliki bunga 10% dan non KPR (kredit konsumsi) berbunga 6,68%.
Sekedar informasi, hingga akhir tahun 2017 ini BCA membidik pertumbuhan kredit sekitar 9%-10%. Guna merealisasikannya perseroan bertopang pada penyaluran kredit korporasi dan juga kredit konsumen.
Rep.Hap