Moneter.co.id – Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan pada tahun 2019, Indonesia mampu swasembada garam. Pasalnya, hasil inventarisasi lahan-lahan baru untuk bertani garam sudah melebihi 40 ribu hektare (ha).
“Awalnya tim garam minta 2020 swasembada garam, tapi saya minta dipercepat 2019. Karena hasil inventarisasi lahan ternyata ada sekitar 40 ribu hektare,” kata Luhut, Senin (28/8).
Hal ini didukung besarnya lahan baru yang dapat dipakai untuk bertani garam. Bahkan, lebih besar dari yang dia perkirakan, sehingga pihaknya meminta Badan Pertanahan nasional (BPN) untuk secepatnya menyelesaikan legalisasi beberapa lahan yang sudah disiapkan. “Kelihatan bisa selesai. Makanya, kalau bisa menuntaskan legalisasi lahan tahun ini, maka kami optimis akan mampu swasembada 2019,” tegasnya.
Luhut menjelaskan, potensi baik lahan eksisting atau lahan yang siap garap maupun akan dilegalisasi BPN. Apalagi, awalnya hanya diperkirakan hanya 30 ribu ha, ternyata sampai tersedia 40 ribu ha lebih. Bahkan, potensinya lebih dari itu, meski sebenarnya dengan 40 ribu ha sudah mampu swasembada garam.
Ia menambahkan, ada tiga pembagian garam, yaitu ada yang wilayah PT Garam, juga ada private sector dan petani garam yang rakyat yang juga diberdayakan. Sehingga semuanya dapat produksi 100 ton per ha. Seban, sekarang hanya 80 ton per ha. “Jadi, anti yang paling banyak itu garam industri yang mencapai 1 juta ton. Kami harapkan jangan impor lagi,” pungkas Luhut. (Sam)