Moneter.co.id – PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) mengaku sedang memproses penjualan aset berupa tiga lahan milik perseroan di wilayah Jabodetabek. Hasilnya akan digunakan untuk melunasi pinjaman ke PT Bank Central Asia Tbk (BCA) lebih awal.
Direktur Utama Express Benny Setiawan mengatakan, pihaknya saat ini telah menjual asetnya berupa lahan seluas empat hektare di wilayah Daan Mogot, Jakarta Barat yang tidak digunakan.
Selain itu, lanjut Benny, pihaknya juga berencana untuk menjual 9,3 hektare lahan di Cibubur dan 1,2 hektare lahan di Tanggerang. “Lokasi-lokasinya strategis, dulu memang dibeli karena kami sedang sangat ekspansif sehingga ingin mengembangkan ini dan itu. Sekarang kami lihat ini tak terlalu kami butuhkan, sehingga lebih baik dijual dan digunakan untuk melunasi utang kami pada bank,” ujar Benny, Jumat (06/10).
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya memiliki utang pada BCA sebesar Rp500 miliar yang belum jatuh tempo. Utang tersebut, menurut Benny, akan dilunasi lebih cepat dengan menggunakan dana hasil penjualan aset. “Dari pada kami membayarkan bunga, lebih baik kami jual aset yang tidak kami perlukan,” ungkap Benny. Selain untuk melunasi utang pada BCA, hasil penjualan aset tersebut juga digunakan untuk membiayai perawatan taksi perseroan. “Kami belum ada rencana untuk menambah taksi baru, tapi akan mendorong perawatan,” ucap Benny.
Ia menambahkan pihaknya hingga akhir tahun ini memperkirakan masih akan mengalami kerugian sebesar Rp165 miliar. Kendati masih rugi, menurut Benny, rugi tersebut turun dibandingkan tahun lalu Rp185 miliar. “Dengan efisiensi-efisiensi yang kami lakukan, kami targetkan kinerja kami sudah mulai positif di kuartal pertama tahun depan,” ujar Benny.
(HAP)