Moneter.co.id – PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF berupaya memperluas pembiayaan kepada bank pembangunan daerah (BPD) yang
kemudian diharapkan dapat berperan menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR)
bagi masyarakat menengah ke bawah.
Direktur
Pembiayaan dan Sekuritisasi SMF Heliantopo mengatakan, program pembiayaan dilakukan dengan memperluas
pembiayaan kepada bank pembangunan daerah khususnya di Indonesia bagian tengah
dan timur.
“Hingga
saat ini, kami telah bekerja sama dengan 23 BPD, di antaranya 11 BPD telah
melakukan transaksi pembiayaan. Tercatat 23 BPD yang telah mengikuti program
pelatihan KPR SMF, baik berupa pelatihan KPR kolektif maupun esklusif di
masing-masing BPD,” ucapnya, Minggu (08/10).
SMF
juga telah menyusun dan menyerahkan prosedur operasi standar (SOP) KPR BPD, dan
SOP Kredit Modal Kerja-Konstruksi Perumahan (KMK-KP) untuk mendorong penyaluran
KPR di daerah.
Heliantopo
menjelaskan upaya tersebut dilakukan bekerja sama dengan Kementerian PUPR dan
Asosiasi Bank Daerah (Asbanda). “Seluruh
BPD tidak keberatan bekerja sama dengan SMF, yang menjadi tantangan adalah
kerja sama tersebut apakah dapat ditindaklanjuti oleh BPD untuk konsisten
mengembangkan KPR,” ujarnya.
Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia (SPI), andil KPR berdasarkan kelompok bank untuk BPD
hanya tercatat sebesar 6 persen per April 2017. Pemberian fasilitas kredit KPR
masih didominasi oleh bank pemerintah sebesar 56 persen dan disusul bank swasta
nasional 37 persen.
Sementara Direktur SMF Trisnadi Yulrisman menjelaskan, jumlah
KPR berdasar kelompok bank memang kecil untuk BPD karena pemahaman BPD yang
masih kurang soal KPR.
Untuk
meningkatkan penyaluran pembiayaan KPR dari BPD, Trisnadi mengatakan SMF akan
membantu di setiap tahapan hingga kemudian dapat mulai menyalurkan.
“Kalau
sudah mulai menyalurkan, kami dukung dengan pembiayaan supaya volumenya
bertambah. Harapan kami BPD menjadi pemimpin untuk KPR di daerahnya,” tutupnya.
(SAM/Ant)