Moneter.co.id – Penguatan nilai tukar
rupiah hingga pertengahan pekan kemarin mampu membentuk tren kenaikan. Namun,
tren ini masih harus kembali diuji ketahanannya seiring mulai adanya pembalikan
arah melemah di akhir pekan.
Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, diharapkan
pelemahan tersebut bersifat sementara seiring masih melemahnya laju USD yang
terimbas kondisi politik di dalam negerinya. Dan kembali membuat rupiah untuk
dapat menemukan momentum kenaikannya.
“Tetap cermati dan waspadai berbagai sentimen yang dapat menghalangi
potensi penguatan lanjutan pada rupiah,” kata Reza di Jakarta, Senin
(19/3).
Ia memprediksi, laju rupiah akan berada pada rentang support Rp13.758/USD dan
resisten Rp13.732/USD.
Adapun, laju rupiah di pekan kemarin mampu berbalik menguat seiring melemahnya
USD karena merespons kondisi politik AS yang terganggu dengan adanya pemecatan
Menlu AS dan kekhawatiran terjadinya perang dagang AS-China.
Sementara, nilai tukar rupiah menguat 0,25% dari sebelumnya melemah 0,18%. Di
pekan kemarin, laju rupiah sempat melemah ke level Rp13.766/USD atau di atas
sebelumnya di level Rp13.795/USD.
(HAP)