Moneter.id – Industri teknologi finansial (tekfin) peer-to-peer (p2p) lending
dalam memberikan akses kredit kepada
usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM) di Indonesia berkembang cukup pesat.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Oktober 2019, total penyaluran pinjaman dari fintech lending mencapai Rp
68 triliun. Sedangkan per 22 Januari 2020 tercatat sebanyak 164 perusahaan tekfin p2p lending yang
telah terdaftar di
Indonesia. Namun tidak semua perusahaan tersebut merupakan p2p lending yang
memberikan akses pinjaman produktif bagi UMKM.
Kata Hendoko Kwik, Co-Founder dan CEO Modal Rakyat, hadirnya industri fintech peer-to-peer lending di Indonesia jelas menjadi salah satu terobosan baru untuk mewujudkan inklusi keuangan,
tetapi kita tidak bias berjalan sendiri.
“Kami sangat mengapresiasi karena Bank Mandiri sebagai salah satu BUMN terbesar mau berkolaborasi bersama Modal Rakyat,” ungkapnya di Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Sementara,
Royke Tumilaar, Direktur Utama Bank Mandiri berkeyakinan bahwa kerjasama ini merupakan basis yang strategis. “Penyaluran pinjaman berbasis platform menjadi terobosan bagi Bank Mandiri untuk bias mengakselerasi sekaligus mendukung pemerintah dalam meningkatkan perekonomian Indonesia,” kata Royke.
“Kami melihat bahwa akses permodalan bagi pelaku usaha mikro sangat penting, oleh karena itu tahun ini Modal Rakyat menargetkan penyaluran IDR50 miliar untuk 10.000 agen PPOB di 34 provinsi di Indonesia.
Kami berharap bersama Mandiri target ini bias terealisasi,”
ujar Stanislaus Tandelilin, Co-Founder dan
President Modal Rakyat.
PPOB (Payment
Point Online Bank) merupakan suatu loket layaknya bank yang dapat digunakan untuk membayar berbagai tagihan dalam satu tempat,
dimana saat ini tersebar jutaan agen
PPOB di Indonesia. Mayoritas agen
PPOB yang tersebar di Indonesia biasanya berupa warung/toko kelontong.
Sejak April 2018
Modal Rakyat telah berhasil menyalurkan lebih dari 9000 aplikasi pinjaman kepada usaha mikro,
khususnya agen PPOB yang
tersebar di semua 34 provinsi.
Sebanyak 64,12%
peminjam laki-laki dan
35.88% peminjam perempuan. Apabila dilihat berdasarkan jenjang pendidikan,
sebanyak 59.04% peminjam mikro
di Modal Rakyat merupakan lulusan
SMA, 17.94% Sarjana, 10.17% SMP, 9.50% Diploma, dan 2.88% SD.
Sedangkan berdasarkan rentan usia,
sebanyak 53.41% peminjam mikro berusia 26-35 tahun.
Modal Rakyat telah terdaftar di OJK sejak 2018. Beroperasi hamper dua tahun, Modal Rakyat telah menyalurkan pendanaan lebih dari IDR170 miliar untuk ribuan
UMKM.