Moneter.co.id – Kementerian
Perindustrian (Kemenperin) menyalurkan sejumlah bantuan untuk para pengungsi bencana
alam erupsi Gunung Agung.
Bantuan ini
dilepas langsung oleh Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto
seusai upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Pegawai Republik
lndonesia (Korpri) yang Ke-46 Tahun 2017.
“Semoga
bantuan ini dapat bermanfaat. Dalam peringatan HUT Korpri ini, harus menjadi
momentum untuk melakukan refleksi, menjaga soliditas dan solidaritas,” kata
Menperin yang sebelumnya menjadi Inspektur Upacara pada HUT Korpri ke-46 Tahun
2017 di Lapangan Parkir Kemenperin, Jakarta, Rabu (29/11).
Bantuan
tersebut berupa air mineral 1500ml (600 dus), kasur gulung (100 buah), selimut
(242 buah), handuk (250 buah), pakaian (16 karung), biskuit bayi (25 dus), susu
cair (198 dus), susu bubuk anak (106 dus), mi instan (70 dus), dan makanan
ringan (1100 dus). Bantuan akan diserahkan melalui Posko Komando Erupsi Gunung
Agung, Desa Manggis, Ulakan Karang Asam, Bali.
Proses
pelepasan bantuan ini disaksikan para pejabat eselon I Kemenperin, di antaranya
Sekjen Kemenperin Haris Munandar, Dirjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka
(IKTA) Achmad Sigit Dwiwahjono, Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Gati
Wibawaningsih, Dirjen Industri Agro Panggah Susanto, Dirjen Ketahanan dan
Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) I Gusti Putu Suryawirawan,
serta Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Ngakan Timur
Antara.
Menperin menekankan,
Korpri harus menjadi pilar utama pemersatu bangsa dan negara lndonesia dengan
aparatur sipil negara sebagai agen perekat kebinekaannya. “Kita ingin Korpri
menjadi organisasi dengan budaya yang penuh inovasi dan kreativitas, yang
modern dan efisien, dan yang melayani dengan jiwa dan semangat Pancasila,”
tegasnya.
Di era
persaingan terbuka saat ini banyak tantangan yang harus dihadapi. Unuk itu,
inovasi dan perkembangan teknologi global tidak hanya membawa kemudahan pada kehidupan
sehari-hari, tetapi bahkan mampu mengubah lanskap ekonomi, kehidupan sosial
politik, hingga kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Dunia swasta
telah menyadari hal tersebut, dan mulai berlari dengan sangat cepat. Kita,
aparatur sipil negara harus mampu mengejar ketertinggalan dalam memberikan
pelayanan kepada publik yang tuntutannya semakin tinggi,” paparnya.
Menperin
menyatakan, Korpri harus benar-benar memahami peta kompetisi ke depan yang
penuh ketidakpastian. Tidak ada pilihan lain kecuali menuntaskan program
pembangunan nasional melalui inovasi yang berlandaskan pada moralitas publik
yang berdasar Pancasila.
Langkah
terpenting lainnya adalah melakukan pengembangan kompetensi sumber daya manusia
agar menjadi aparatur yang profesional. “Setiap anggota Korpri harus terus
memperbaiki diri, perkuat semangat debirokratisasi. Jangan pernah berhenti
berinovasi, manfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
menciptakan terobosan layanan publik yang efektif, efisien, transparan, dan
akuntabel,” tuturnya. (TOP)