Moneter.id – PT Jasa Marga
(Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Jasamarga Kunciran-Cengkareng (JKC)
menargetkan proyek pembangunan Jalan Tol Kunciran-Cengkareng selesai dan dapat
beroperasi pada Maret 2019.
“Harapannya
sesuai jadwal, Maret 2019 selesai dan operasi,” kata Direktur Utama JKC
Edwin Cahyadi beberapa waktu lalu.
Edwin menjelaskan, Tol
Kunciran-Cengkareng sepanjang 14,19 kilometer merupakan bagian dari Jakarta
Outer Ring Road 2.
“Total
lahan yang dibutuhkan untuk tol ini mencapai 122 hektare dengan menggunakan
dana pemerintah sesuai ketentuan yang berlaku. Progres pengadaan tanah hingga
awal Juli mencapai 44,42%,” katanya.
Edwin mengaku, pihaknya
menemui berbagai tantangan di lapangan terkait pengadaan tanah, seperti
kesepakatan harga tanah dengan warga masih menunggu hasil keputusan pengadilan,
tumpang tindih kepemilikan tanah, tanah fasos/fasum yang belum
diserahterimakan, penentuan lokasi puskesmas pengganti, perlu pengukuran ulang
Peta Bidang dan Daftar Nominatif Pemilik (DNP) dan terhambatnya eksekusi tanah
milik pemerintah yang masih ditempati warga.
Hal itu, lanjut Edwin, berdampak
terhadap waktu pengerjaan konstruksi karena lahan hasil pembebasan lokasinya
menyebar di sejumlah titik dari empat seksi sepanjang jalan sehingga akses
masuk alat berat ke lokasi sangat terbatas.
Oleh sebab
itu, ujar Edwin, pihaknya sangat berharap dukungan dari pemerintah, seperti
Badan Pertanahan Nasional Kota Tangerang, Pemkot Tangerang dan PPK-Kementerian
PUPR, bersama pihak-pihak terkait untuk menemukan solusi percepatannya.
“Kami aktif
berkoordinasi dengan BPN Kota Tangerang sebagai pelaksana pengadaan tanah dan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sebagai Instansi yang memerlukan tanah untuk
segera menyelesaikan pelaksanaan pembebasan tanah tol ini, termasuk koordinasi
melalui rapat dengan Dirjen Pengadaan Tanah pada tanggal 7 Maret 2018,”
katanya.
Edwin berharap pelaksanaan
pengadaan tanah dapat segera diselesaikan dalam waktu dekat ini, karena target
penyelesaian konstruksi pada Februari 2019, sedangkan masih banyak lokasi
pekerjaan struktur yang belum bebas.
Informasi
saja, Jalan Tol Kunciran-Cengkareng sendiri terbagi empat seksi pekerjaan,
yakni Seksi 1 Simpang Susun (SS) Kunciran – SS Sultan Ageng Tirtayasa sepanjang
2,04 kilometer, Seksi 2 SS Sultan Ageng Tirtayasa – Benteng Betawi sepanjang
3,52 kilometer, Seksi 3 Benteng Betawi – Husein Sastranegara 6,57 kilometer,
dan Seksi 4 Husein Sastranegara – Simpang Susun Benda 2,06 kilometer.
Apabila Jalan Tol
Kunciran-Cengkareng telah beroperasi, katanya, maka akses jalan tol ke Bandara
Soekarno Hatta/Soetta akan bertambah. Pengguna jalan tol memiliki alternatif
lain, di luar ruas Tol Prof.Ir. Soedijatmo, sehingga arus kendaraan ke Bandara
Soetta akan terdistribusi.
“Dampaknya
juga akan mempercepat arus barang dan jasa sehingga dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi nasional,” pungkas Edwin.
(TOP)