Selasa, September 30, 2025

Bitcoin Sideways, Kabar Baik untuk Altcoin?

Must Read

Moneter.id – Jakarta – Sejak mengalami koreksi ke level $49.000 pada 5 Agustus, Bitcoin (BTC) mulai menunjukkan tanda-tanda rebound pada 8 Agustus. Namun, pergerakan ini beberapa kali terhenti di garis moving average (MA) 50 atau zona resistensi di $62.000. Sepanjang minggu terakhir, Bitcoin berfluktuasi antara $57.000 hingga $61.000, mencerminkan ketidakpastian pasar.

“Secara teknikal, momentum bullish Bitcoin memiliki potensi untuk mencapai level $64.000, jika BTC berhasil melewati MA-50 yang berada di sekitar level $61.000. Sebaliknya, jika support di $57.000 ditembus, Bitcoin dapat kembali ke level terendah bulan ini di $49.000. Pada saat penulisan, Selasa (20/8/2024) pukul 08:00 BTC diperdagangkan di kisaran $60.530 naik 3,70% dalam 24 jam terakhir.” kata Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha.

Di sisi lain, ETF Bitcoin Spot mencatatkan total net inflow sebesar $32,4 juta pada minggu lalu. Produk ini mencatatkan empat hari positif dari lima hari perdagangan, dengan satu-satunya arus keluar bersih harian mencapai $81,4 juta pada 14 Agustus. Sementara itu, ETF Ethereum Spot mencatatkan total net outflow sebesar $14,16 juta pekan lalu, setelah sebelumnya sempat menutup pekan dengan total net inflow sebesar $104,76 juta.

Dengan pergerakan Bitcoin yang cenderung sideways sepanjang sepekan terakhir, altcoin mengalami momentum positif. Beberapa altcoin dengan kenaikan tertinggi dalam sepekan terakhir adalah ThorChain (RUNE) yang naik 25,12% menjadi $3,90, Aave (AAVE) yang menguat 22,90% menjadi $111, dan Fantom (FTM) yang naik 18,72% menjadi $0,389.

Pekan Ini

Pasar kripto bersiap menghadapi serangkaian peristiwa penting minggu ini yang berpotensi mempengaruhi pasar keuangan tradisional dan aset kripto.

Minggu ini dimulai dengan pidato dari Gubernur Fed Christopher Waller pada Senin (19/8/2024) diikuti oleh komentar Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic dan Wakil Ketua Pengawasan Fed Michael Barr pada Selasa (20/8/2024). Namun, fokus utama adalah pidato Jerome Powell pada Jumat (23/8/2024), di mana komentarnya kemungkinan akan memberikan panduan tentang keputusan suku bunga Fed di masa mendatang.

“Risalah FOMC, yang dijadwalkan dirilis pada Rabu (21/8/2024), menjadi sorotan karena berpotensi memberikan sinyal tentang rencana masa depan Fed. Risalah ini akan memberikan wawasan tentang pandangan Fed terhadap ekonomi dan kemungkinan penurunan suku bunga jika inflasi terus menurun,” ungkap Panji.

Selain itu, data terbaru dari 1 Agustus, termasuk angka inflasi bulan Juli yang lebih rendah dari perkiraan, menunjukkan bahwa tekanan harga mungkin mulai mereda. Hal ini memicu spekulasi bahwa Fed mungkin mempertimbangkan penurunan suku bunga secepatnya pada bulan September. Menurut data pasar dari CME FedWatch Tool, ada peluang 75% bahwa Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin bulan depan.

Para investor juga menantikan data inflasi Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS yang akan dirilis di akhir bulan. Data ini diharapkan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang tren inflasi. Peristiwa-peristiwa minggu ini diperkirakan akan mempengaruhi tidak hanya pasar kripto, tetapi juga pasar keuangan secara keseluruhan, karena investor bereaksi terhadap perubahan kebijakan Fed.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

Lepas Ekspor Produk Olahan Susu dari Cikarang, Mendag Busan : Ini Bukti Daya Saing Produk Mamin Indonesia

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor empat kontainer susu bubuk dan susu kental manis produksi PT Frisian Flag...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img