Minggu, Oktober 5, 2025

BPS: Satu Data Indonesia, Tingkatkan Integritas dan Meta Data Lebih Akurat

Must Read

Moneter.id – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Kecuk
Suhariyanto mengatakan, tujuan umum Satu Data Indonesia untuk meningkatkan
integritas data melalui prinsip satu data dan meta data yang akurat.

“Kedua, satu
data dapat dipakai dengan sistem yang terintegrasi. Oleh karena itu, harus
disiapkan sebuah data yang akurat, artinya ketiga komponen statistik (dasar,
sektoral, khusus) menghasilkan data nasional yang konsisten,” kata Kecuk di
acara ‘Sosialisasi Satu Data Indonesia Menuju Revolusi Industri 4.0’, Senin
(26/11).

Namun, lanjut Kecuk, saat
ini masih ada inkonsistensi di antara ketiga komponen tersebut. Salah satu
penyebabnya adalah forum data yang belum berjalan dengan baik. “Mungkin juga
terjadi perbedaan konsep definisi, metodologi, atau perbedaan waktu yang
berbeda,” ujarnya.

Dia menambahkan, perbedaan
kecil pada data bisa menjadi masalah untuk pengawasan dan pengambilan
kebijakan, apalagi mendekati tahun politik seperti saat ini. Contoh
inkonsistensi yang terjadi antara data statistik Indonesia dan data daerah
ialah angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

“Untuk betul-betul
memahami apa yang ada di angka IPM, kita harus pahami input-nya. Perbedaan kecil bisa
menjadi masalah untuk monitoring dan
pengambilan kebijakan, apalagi di tahun politik. Tentunya ini perlu menjadi
perhatian kita semua,” kata Kecuk.

Oleh karena itu, BPS
mengupayakan solusi penerapan prinsip satu data bernama Sistem Data
Statistik Terintegrasi (SimDasi). Sistem tersebut adalah implementasi prinsip
satu data dalam kompilasi data statistik sektoral, yang dapat mengatasi
inkonsistensi data sektoral.


Pasalnya,
menurut BPS, mekanisme pengumpulan data sektoral yang tidak baku merupakan
salah satu faktor inkosistensi data. 
“Dengan SimDasi, akan
diintegrasikan data dari kementerian/lembaga dan juga pemda dan disesuaikan
dengan kemampuan masing-masing daerah. Provinsi kan punya karakteristik yang
unik dan memerlukan data yang berbeda,” jelas Kecuk.

SimDasi merupakan bagian
dari perubahan menuju revolusi 4.0. BPS sebagai kantor statistik dituntut untuk
memodernisasi sistem manajemen dan bisnis proses penyediaan statistik, serta
meningkatkan kolaborasi aktif dengan stakeholder penyedia
dan pengguna data.

“Sudah
dibangun web service API sebagai
upaya mewujudkan Satu Data Indonesia, tetapi masih perlu masukan dari para
kementerian/lembaga atau pun diskominfo daerah. Upaya ke depannya, SimDasi
dapat diimplementasikan segera di 2019 agar data menjadi konsisten,”
ungkap Kecuk.

Menurutnya, penerapan
Sistem Satu Data tidak akan sulit karena sistemnya mudah. Namun, pemahaman pada
forum data yang mungkin akan memakan waktu lebih lama.

“Yang memakan waktu
forum data, gimana memahaminya. Forum data itu diikuti BPS dengan seluruh
kementerian/lembaga, pemerintah daerah dari seluruh provinsi, dan
bappeda,” kata Kecuk.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

GIIAS Hadirkan Informasi dan Inovasi Otomotif Terbaru Bagi Pelajar dan Mahasiswa Lewat Education Day

Rangkaian pameran otomotif GIIAS Bandung 2025 yang resmi dibuka pada 01 Oktober hingga 05 Oktober 2025 di Sudirman Grand...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img