MONETER – PT
Bukalapak.com Tbk. (BUKA) merealisasikan penggunaan dana penawaran umum perdana
saham atau initial public offering (IPO) sebesar Rp7,8 triliun. Realisasi
tersebut adalah sekitar 36% dari rencana penggunaan dana yang disetujui oleh
pemegang saham.
Kata Direktur sekaligus Corporate Secretary Bukalapak,
Teddy Nuryanto Oetomo, rencana penggunaan dana penawaran umum perdana saham
untuk modal kerja entitas anak akan direalisasikan selambat-lambatnya pada 31 Desember
2025.
“Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana
hasil IPO ke OJK secara berkala setiap 6 bulan, sampai seluruh dana hasil
penawaran umum telah direalisasikan,” ucapnya, Kamis (9/3/2023).
“Apabila di kemudian hari perseroan bermaksud mengubah
rencana penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham yang telah
disetujui, maka perseroan akan menyampaikan rencana dan alasan perubahan
penggunaan dana ke OJK dan meminta persetujuan RUPS,” tegasnya.
Diketahui, BUKA mendapatkan hasil bersih penawaran umum
senilai Rp21,3 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp3,36 triliun telah
direalisasikan untuk modal kerja BUKA.
Kemudian, sebesar Rp964,8 miliar untuk modal kerja
entitas anak PT Buka Mitra Indonesia, sebesar Rp3,45 miliar untuk modal kerja
entitas anak PT Buka Usaha Indonesia, dan sebesar Rp33,1 miliar untuk modal
kerja PT Buka Pengadaan Indonesia.
Lalu, sebesar Rp1,05 miliar untuk modal kerja entitas
anak Bukalapak Pte. Ltd, serta Rp10,64 miliar untuk modal kerja entitas anak PT
Five Jack. BUKA tercatat belum merealisasikan dana IPO-nya ke anak usaha PT
Buka Investasi Bersama hingga Maret ini.
Selain itu, Bukalapak juga menggunakan dana IPO-nya untuk
pertumbuhan dan atau pengembangan usaha BUKA dan entitas anak dan modal kerja
entitas anak selain yang sudah disebutkan sebesar Rp3,44 triliun.