Senin, Oktober 6, 2025

Diikuti 20 Negara Colombo Plan, Peserta Pelathan IKM Kemenperin Antusias

Must Read

Moneter.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin)
menggelar pelatihan pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) yang
tergabung dalam program Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) bertema
“Capacity Building Program on Enhancing the Development of Small and Medium
Industry” yang berlangsung pada 18-30 Juli 2018 di Jakarta dan Bandung.

“Kegiatan ini diikuti sebanyak 20
peserta dari Negara Colombo Plan, seperti Afghanistan, Bangladesh, Bhutan,
India, Laos, Myanmar, Nepal, Pakistan, Sri Lanka, dan Indonesia, yang memiliki
latar belakang aparatur pemerintah dan pengusaha IKM,” kata Dirjen IKM
Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Senin (30/7).

 

Menurut Gati, seluruh peserta
sangat antusias mengikuti materi pembelajaran dan praktik tentang pengembangan
IKM di Indonesia. “Mereka juga melhat langsung kegiatan penelitian dan
pengembangan (R&D) yang dilakukan oleh lima Balai Besar milik Kemenperin di
Bandung,” ungkapnya.

 

Kelima unit pelayanan teknis (UPT)
di lingkungan Kemenperin tersebut, yaitu Balai Besar Tekstil (BBT), Balai Besar
Logam dan Mesin (BBLM), Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK), Balai Besar Bahan
dan Barang Teknik (B4T), serta Balai Besar Keramik (BBK). Para peserta sempat
mempraktikkan mesin CNC buatan BBLM. Kemudian, melihat proses daur ulang
kemasan aseptik di BBPK.

 

“Selain itu, di B4T, mereka
diperkenalkan tentang pengembangan baterai lithium ion dan proses layanan
dengan menggunakan prinsip IoT. Mereka juga diajak mini workshop membuat hiasan keramik di BBK,” sebut Gati.

 

Tak hanya mengenai R&D, para
peserta diajak mengunjungi ke beberapa IKM unggulan di kota Bandung
seperti Batik Komar, Bandrek Hanjuang, Matoa Indonesia dan Elina Keramik.
Bahkan, lanjut Gati, untuk memperlihatkan kemajuan Indonesia dalam bidang
kedirgantaraan, peserta meninjau proses produksi di PT Dirgantara Indonesia.

 

“Kami juga ajak mereka melihat
pengembangan startup inkubator di Bandung Techno Park. Selain itu, para peserta
pun diperkenalkan dengan sejarah dan budaya Jawa Barat dengan mengunjungi
Museum Konferensi Asia Afrika dan Saung Angklung Udjo,” paparnya.

 

Bishnu Sharma Prasad, pengusaha
IKM telematika Dumba 3D Works asal Bhutan mengaku medapatkan pengalaman yang
sangat berharga yang bisa diterapkan di negaranya. “Saya sangat terkesima
dengan R&D yang ada di BBPK, mereka mampu berinovasi dengan mendaur ulang
kemasan aseptik,” ujarnya.

 

Menurut Prasad, melihat hasil
riset tersebut, menjadi pengalaman baru baginya. Dia juga mengaku tertarik
tentang pengembangan inkubator IKM yang ada di Bandung Techno Park. “Itu hal
yang luar biasa bagi saya dan saya akan coba terapkan di Bhutan,” jelasnya.

 

Sementara, Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Ngakan Timur Antara merasa ikut
senang terhadap antusias para peserta yang telah mengunjungi lima UPT di bawah
BPPI yang berlokasi di Bandung.

 

“Semoga kegiatan ini terus
berlanjut untuk semakin memperkuat kerja sama di antara negara-negara Colombo
Plan terutama mengenai pengembangan sektor IKM,” tuturnya.

 

“Kami berharap, setelah adanya kegiatan ini, dapat membuka kerja sama lintas
negara khususnya untuk pengembangan mesin dan peralatan proses tekstil yang
dapat digunakan IKM tekstil di negara
kami atau anggota Colombo Plan,” ungkap Jayalath Kelantotuwage Owitage, peserta dari Srilanka.

 

 

(TOP)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

Pasar Apartemen Jakarta Tetap Stabil di Tengah Perlambatan Musiman

Pasar apartemen Jakarta tetap stabil pada kuartal II 2025, dengan perubahan harga dan tingkat serapan yang relatif minimal meskipun...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img