Minggu, Oktober 5, 2025

Dirjen IKMA Klaim Penjualan Online Bisa Naikkan Omzet 7 Kali Lipat

Must Read

Moneter.id – Direktur Jenderal Industri
Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA)
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih
mengajak
pelaku
industri kecil dan menengah (IKM)
melakukan pemasaran secara online, karena
penjualan seperti itu
tidak memerlukan biaya.

Dari
evaluasi kami, penjualan secara online itu minimum bisa menaikkan omzet
hingga 7 kali lipat,” kata Gati di Jakarta, Senin (2/9).

Gati menjelaskan, transformasi digital dari proses jual beli
konvensional menjadi jual beli online yang semakin marak di Indonesia,
menjadikan perdagangan elektronik (e-commerce) sebagai suatu tantangan
sekaligus menjanjikan potensi yang besar pula.

“Kami berharap e-commerce
akan menjadi gerbang bagi pelaku IKM untuk melakukan transformasi digital
dengan menggunakan alat promosi digital, sistem informasi digital, pembayaran
digital, serta manajemen relasi dengan pelanggan secara digital,” paparnya.

Dirjen IKMA mengungkapkan,
jumlah IKM nasional lebih dari 4,4 juta unit usaha atau mencapai 99% dari
seluruh unit usaha industri di Tanah Air. “Sektor industri mikro, kecil, dan
menengah sudah menyerap hingga 10,5 juta tenaga kerja atau berkontribusi 65% dari
sektor industri secara keseluruhan,” tuturnya.

Gati optimistis, apabila
pelaku IKM nasional diberikan pembelajaran mengenai mengenai teknologi digital,
akan mendorong mereka lebih produktif, kreatif, inovatif, dan kompetitif. “Kita
ketahui,
dalam era digital
economy
ini, semakin banyak bisnis yang
dijalankan dengan basis
teknologi informasi dan komunikasi,” terangnya.

Upaya strategis tersebut
juga sebagai bagian dari pelaksanaan langkah-langkah prioritas yang tertuang di
dalam peta jalan Making Indonesia 4.0. “Pemanfaatan teknologi digital ini untuk
memacu IKM nasional bisa berperan di era industri 4.0, seperti terlibat di
dalam e-commerce yang diimplementasikan dalam program e-Smart IKM,”
paparnya.

Seperti diketahu, Kemenperin menargetkan sebanyak 10 ribu pelaku IKM
dari berbagai sektor dapat masuk ke pasar online melalui program e-Smart
IKM selama periode tahun 2017-2019. Mereka terdiri atas sektor industri makanan
dan minuman, logam, furnitur, kerajinan, fesyen, herbal, kosmetik, serta
industri kreatif.

“Hingga saat ini, animo
peserta cukup tinggi, dengan jumlah peserta yang mengikuti workshop e-Smart IKM
telah mencapai sekitar 9.000 pelaku usaha,” ungkap Gati. Total nilai transaksi e-commerce
dari seluruh IKM tersebut, tercatat mencapai Rp2,3 miliar. Dari jumlah ini,
sebanyak 31,87 persen atau sekitar Rp755 juta berasal dari sektor industri
makanan dan minuman.

Program e-Smart IKM yang
diinisiasi Kemenperin sejak dua tahun lalu itu sudah mejalin kerja sama dengan
para pelaku e-commerce di Indonesia
. “Jadi, kami mendorong
pelaku IKM nasional mampu menembus pasar ekspor di tengah era digital atau
maraknya e-commerce,” terangnya.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

GIIAS Hadirkan Informasi dan Inovasi Otomotif Terbaru Bagi Pelajar dan Mahasiswa Lewat Education Day

Rangkaian pameran otomotif GIIAS Bandung 2025 yang resmi dibuka pada 01 Oktober hingga 05 Oktober 2025 di Sudirman Grand...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img