Moneter.id – PT Martina
Berto Tbk (MBTO) tetap optimisme menatap prospek industri kosmetik di tahun
2019. Meski perseroan mencatat kinerja keuangan yang kurang memuaskan, selain
penjualan menurun namun juga mencatatkan kerugian hingga Rp 21,65 miliar.
“Industri kosmetik adalah yang paling menarik karena saat
kita melihat konsumen lebih dekat, ternyata sasarannya bukan hanya wanita. Pria
juga menjadi pengguna produk perawatan seperti body
and skin care,” kata Direktur Utama PT Martina Berto Tbk, Bryan Tilaar di
Jakarta.
Bryan mengatakan, industri kecantikan akan lebih
cemerlang di tahun depan. Hal ini disebabkan tingkat konsumsi yang masih baik.
Meski demikian, persaingan dengan sesama produsen lokal serta gempuran dari
produk impor menjadi hal yang harus diantisipasi.
Sebagai perusahaan nasional, kata Bryan, MBTO selalu
mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal dalam setiap produknya. “Contohnya
brand Sari Ayu Martha Tilaar yang mengangkat tema nusantara,” terangnya.
Setiap bran, kata Bryan, harus punya nilai dan
diferensiasi dengan lainnya supaya bisa memenangkan persaingan. Kemudian disisa
akhir tahun ini, lanjutnya, perseroan terus berbenah diri.
“Salah satu upaya yang dilakukan perseroan adalah
melakukan flush out untuk
beberapa produknya pada sisa tahun ini,” ucap Bryan.
Flush out diberlakukan
untuk produk-produk yang turn over-nya
rendah di gerai-gerai, sehingga cash
flow perseroan membaik, dapat mengurangi utang bank untuk membayar
pemasok, dan menurunkan beban bunga.
“Untuk memperbaiki penjualan, persoalan piutang yang
tertahan di gerai-gerai akan dibenahi terlebih dahulu. Dengan kembali lancarnya
stok, gerai dapat melakukan order kembali sehingga operasional perseroan
kembali sehat,” jelas perseroan.