Moneter.id – Ditjen
Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN), Kementerian Perdagangan bekerjasama dengan Pemerintah Kanada memfasilitasi
dua pelaku usaha produk pakaian jadi di Solo untuk menembus pasar Kanada dan pasar tujuan ekspor lainnya. Fasilitas yang
diberikan melalui Indonesia-Canada
Trade and Private Sector Assistance (TPSA) Project yang berlangsung sejak tahun 2014 hingga tahun 2019.
“Program
pembinaan ekspor
TPSA Project dilakukan secara komprehensif kepada calon eksportir pakaian jadi sehingga memberi banyak manfaat dalam hal peningkatan produksi, manajemen,
strategi pemasaran dan promosi, dan memotivasi pelaku usaha untuk terus maju,“ kata Marolop Nainggolan, Direktur Kerjasama Pengembangan Ekspor
diketerangan resminya di Jakarta, Selasa (30/7).
Hasilnya, kata
Marolop, pelaku usaha telah mendapatkan kontak dagang dan sedang melakukan negosiasi dengan calon mitra bisnis di Kanada dan Negara lainnya.
“Kemendag akan terus meningkatkan hubungan dan menjalin kerjasama dengan pemangku kepentingan di
beberapa Negara dan memanfaatkan tenaga ahli di bidangnya agar
memberikan manfaat besar kepada para pelaku usaha kita melalui upaya peningkatan daya saing pelaku untuk siap ekspor,” ujarnya.
Seiring dengan hal tersebut, Kemendag
juga mendorong para pelaku usaha
yang ingin memperluas pasar ekspor, dapat melakukan promosi melalui pameran di dalam negeri dan luar negeri.
“Salah
satu pameran
yang dapat diikuti oleh para pelaku usaha yang ingin ekspor adalah pameran internasional terbesar Trade
Expo Indonesia
(TEI) 2019 yang akan berlangsung pada tanggal 16 – 20Oktober
2019,”
tambah Marolop.
TPSA
merupakan proyek kerjasama
Indonesia-Canada, Ditjen PEN-Kemendag dengan Pemerintah Kanada untuk meningkatkan perdagangan dan investasi kedua negara. Dengan akan berakhirnya project ini,
Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Kerja Sama Pengembangan Ekspor memberikan penghargaan sebagai bentuk apresiasi kepada para pelaku usaha pakaian jadi yang telah mengikuti semua program TPSA
Project sampai selesai dan meraih sukses.