Selasa, September 30, 2025

EBAS-SP SMF-BRIS01 Terbitan BSI Diklaim Banyak Manfaat Bagi Pasar Keuangan Syariah Nasional

Must Read

Moneter.id – Jakarta – Efek Beragun
Aset Syariah berbentuk Surat Partisipasi (EBAS-SP) yang diberi nama EBAS-SP
SMF-BRIS01 yang baru diterbitkan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) dinilai
akan menghadirkan banyak manfaat bagi pasar keuangan syariah nasional.

“Sekuritisasi aset berbasis syariah ini menjadi yang pertama di Indonesia
setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan aturan mengenai hal tersebut
sekitar tujuh tahun lalu,” tulis keterangan resmi BSI yang diterima moneter.id,
Selasa (6/6/2023) malam.

BSI sendiri berperan sebagai pemberi pembiayaan asal dan penyedia jasa pada
penerbitan EBA-SP SMF-BRIS01 ini. Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk (BRI) berperan sebagai Wali Amanat dan Bank Kustodian.

Sementara itu, agen penjual EBA-SP SMF-BRIS01 yakni PT BNI Sekuritas, PT
BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas.

Direktur Treasury & International Banking BSI Moh. Adib menjelaskan bahwa
EBAS-SP SMF-BRIS01 merupakan efek hasil proses transaksi sekuritisasi aset
pembiayaan rumah senilai Rp325 miliar milik BSI yang diterbitkan oleh SMF.

Masa penawaran EBAS-SP ini jatuh pada Senin (5/6/2023) dan tanggal
pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada Kamis, (8/6/2023).

“Sekuritisasi ini merupakan salah satu strategi BSI dalam menutup gap
pembiayaan dengan funding yang bertenor lebih panjang (mengurangi mismatch),
menghemat biaya CKPN dan meningkatkan fee based income melalui
fungsi sebagai collecting agent,” ungkap Adib.

Adib berharap melalui penerbitan ini ke depannya akan semakin banyak
investor yang berinvestasi di EBAS-SP SMF-BRIS01, yang merupakan produk
keuangan terstruktur hasil proses sekuritisasi.

Pengamat ekonomi syariah Irfan Syauqi Beik mengatakan EBAS-SP yang
diterbitkan BSI memiliki beberapa keuntungan bagi investor ritel. Pertama,
imbal hasil yang diberikan halal karena telah mendapatkan persetujuan dari
dewan pengawas syariah.

Kedua, imbal hasil EBAS-SP ini relatif lebih tinggi
dibandingkan dengan deposito di bank konvensional maupun syariah. Ketiga,
EBA relatif stabil dan tidak dipengaruhi oleh gejolak dan pergerakan IHSG.

“Ini tentu menjadi poin yang sangat menarik bagi investor,” katanya.

Sementara itu bagi BSI, EBAS-SP akan memberikan diversifikasi pendanaan dan
membantu bank mengelola likuiditas untuk aktivitas pembiayaan jangka panjang
seperti perumahan.

Sebagaimana diketahui, pembiayaan perumbahan memiliki karakteristik tenor
panjang, sedangkan tabungan dan deposito merupakan pendanaan bertenor pendek.

EBAS-SP dalam hal ini akan mampu mengatasi mismatch perbankan
syariah karena dapat mengakses sumber dana dari pasar modal yang bersifat
jangka menengah hingga panjang. Harapannya hal ini akan membuat produk KPR
syariah memiliki daya saing lebih kuat dibandingkan KPR bank konvensional.

Selain itu, EBAS-SP  juga menjadi angin segar bagi industri
keuangan syariah secara umum. Surat berharga yang terdiri dari sekumpulan aset
keuangan tersebut akan memperdalam penetrasi produk halal di pasar modal.

Irfan menambahkan bahwa strategi BSI menerbitkan EBAS-SP adalah langkah
yang tepat di tengah momentum tren pasar modal syariah terus meningkat. Sebab,
investor membutuhkan kedalaman produk di pasar keuangan syariah.

“Setiap produk investasi baru berbasis syariah akan menambah market
share 
keuangan syariah di Indonesia,” lanjut Irfan.

Sementara, pengamat pasar modal Reza Priyambada mengatakan EBAS-SP yang
diterbitkan BSI akan menjadi pendobrak diversifikasi pendanaan bank
syariah. “Bank syariah sudah sedari lama memiliki kendala likuiditas,”
kata Reza.

EBA-SP milik BSI menjadi instrumen investasi baru di pasar modal dengan
imbal hasil yang kompetitif, sehingga dapat meningkatkan market deepening pasar
keuangan syariah.

Dalam prospektus ringkas yang terbit di media pada Senin (5/6/2023)
disebutkan EBA-SP SMF-BRIS01 ini diterbitkan dalam 2 tranches yaitu Kelas A
yang ditawarkan melalui mekanisme penawaran umum dan Kelas B sebagai kelas
subordinasi yang berfungsi melindungi Kelas A.

Instrumen investasi di BSI ini mengantongi peringkat baik, yakni AAA dari
Pefindo dan memberikan imbal hasil yang kompetitif yaitu 7%.

Diketahui, EBAS-SP adalah surat berharga yang terdiri dari sekumpulan
pembiayaan pemilikan rumah (KPR) yang diterbitkan melalui proses sekuritisasi.
EBAS-SP menjadi instrumen investasi pendapatan tetap yang dapat ditransaksikan
di pasar sekunder.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

Lepas Ekspor Produk Olahan Susu dari Cikarang, Mendag Busan : Ini Bukti Daya Saing Produk Mamin Indonesia

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor empat kontainer susu bubuk dan susu kental manis produksi PT Frisian Flag...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img