Moneter.co.id – PT Aplikasi Karya Anak
Bangsa (GO-JEK) berencana akan melakukan ekspansi ke empat negara Asean,
yakni Vietnam, Singapura, Thailand, dan Filipina dalam beberapa bulan ke depan.
“Nilai investasi di empat
negara tersebut diperkirakan sebesar USD500 juta atau sekira Rp7 triliun,” kata
CEO & Founder Go-Jek Nadiem Makarim, Kamis (24/05).
Saat ini, lanjut Nadiem,
Go-Jek terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pemerintah negara setempat
dan para pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan kesiapan operasional
bisnis di masing- masing negara. “Nanti bisnis Go-Jek di
keempat negara tersebut akan dijalankan oleh tim lokal yang akan didukung oleh
teknologi dan keahlian dari Go-Jek,” bebernya.
Rencana Go-Jek untuk
melebarkan sayap bisnis ke negara-negara di Asia Tenggara itu dilakukan dengan
perencanaan dan riset pasar mendalam.
“Kami berharap dengan
hadirnya Go-Jek di negara-negara tersebut, kami bisa menjadi aplikasi gaya
hidup utama, pilihan masyarakat. Itu aspirasi kami,” ungkap Nadiem.
Nadiem berharap, kehadiran
Go-Jek dapat menciptakan persaingan usaha sehat yang dibutuhkan supaya pasar di
masing-masing negara terus bertumbuh.
”Tujuan kami adalah
berkolaborasi dengan negara-negara tersebut dan pemerintahnya, supaya manfaat
teknologi kami bisa memberikan dampak luas bagi semua kalangan. Baik bagi
konsumen yang menginginkan layanan yang cepat dan kompetitif, maupun mitra
pengemudi yang mencari penghasilan tambahan,” paparnya.
Sementara, Guru Besar
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI) Rhenald Kasali menyebut keunikan
GO-JEK membuatnya dterima dan bahkan dibutuhkan masyarakat, termasuk di Negara
lain. ”Di Indonesia ada gejala
didorong seperti perusahaan transportasi. Padahal dia bukan. Karena ada
macam-macam industri di dalamnya,” ungkapnya.
Hal lebih penting dari
rencana ekspansi Go-Jek, Rhenald menyebut, membantu mengharumkan nama Indonesia
dari sisi teknologi. Terlebih salah satu Negara tujuan adalah Singapura. ”Saya meyakini ekspansi ini
meningkatkan brand awareness Go-Jek sebagai perusahaan
teknologi dari Indonesia,” pungkasnya.
(HAP)