MONETER
– PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk, atau BBTN gencar
memasarkan Tabungan BTN Bisnis dengan menyasar pebisnis dari berbagai segmen
dan sektor usaha baik yang berada di industri hulu maupun hilir.
Wakil Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP
Napitupulu menjelaskan, Tabungan BTN Bisnis merupakan inisiatif strategis Bank
BTN untuk peningkatan Dana Pihak Ketiga ritel melalui pengembangan Current Account and Saving Account berbasis
transaksional.
“Tabungan BTN Bisnis yang memberikan
kemudahan transaksi kepada segmen pebisnis seperti SME, perdagangan, property
dan lain-lain, baik secara individu maupun secara institusi, ” kata Nixon di
Jakarta, Kamis (7/7/2022).
Sementara,
Direktur Distribution & Funding Bank BTN, Jasmin mengatakan Tabungan
BTN Bisnis dapat menunjang aliran transaksi diantara para pedagang dari
supplier, pengolah bahan baku maupun penjual di rantai bisnis industri.
“Bank BTN terus berupaya melakukan
pendekatan dengan pengusaha yang berbisnis produk buatan lokal/dalam negeri
sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI),”
katanya.
Menurut
Jasmin, pertumbuhan bisnis produk lokal makin diminati dengan kualitas
dan produk yang inovatif. “Pertumbuhan bisnis yang pesat perlu didukung layanan
perbankan yang mumpuni dan mendukung transaksi,” katanya.
Tabungan BTN Bisnis mengandalkan
sejumlah fitur menarik untuk mendukung transaksi bisnis para pengusaha,
diantaranya besaran limit transaksi misalnya nilai transfer antar rekening BTN
maupun Bank lain lebih besar Selain itu Tabungan BTN bisnis masih
menerapkan bebas biaya transfer dan administrasi.
“Yang juga istimewa dari Tabungan
BTN Bisnis adalah rincian informasi terkait transaksi bisnis yang detail
misalnya mencantumkan identitas pengirim dana dan informasi metode transaksi
yang masuk, apakah dengan Qris atau EDC dan sebagainya,” kata Jasmin.
Untuk diketahui, BTN
menggarap Tabungan BTN Bisnis sejak akhir Maret 2022 dan mencatatkan Number of Account (NOA) atau jumlah
tabungan mencapai 15.000 rekening. Sementara Value of Account (VOA) sekitar Rp 1,5
triliun.
Adapun komposisi pemegang Tabungan BTN
Bisnis mayoritas atau sekitar 90 persen adalah individu sementara sisanya
adalah lembaga. Seiring dengan peningkatan jumlah nasabah, tahun 2022 perseroan
perkirakan volume transaksi Tabungan BTN Bisnis mencapai Rp 5 hingga 7
triliun.
Sebagai informasi, Bank BTN juga
menawarkan solusi finansial lain seperti pinjaman Kredit Usaha Rakyat atau KUR
dengan nilai pinjaman hingga Rp 500 juta bagi para pebisnis yang membuka
Tabungan BTN Bisnis. Tabungan BTN Bisnis ditargetkan dapat menyentuh
kisaran Rp 4-7 triliun dan jumlah NOA dapat mencapai sekitar 40.000 rekening.
Tabungan BTN Bisnis akan menjadi salah satu andalan Bank BTN dalam mengejar
target pertumbuhan DPK tahun ini yang dipatok tumbuh 9-11 persen
“Dengan
Tabungan BTN Bisnis Dana
Pihak Ketiga (DPK) Bank BTN semakin besar terutama porsi Current Account & Saving Account (CASA),” tungkas Jasmin.
Per Mei 2022, DPK BTN tumbuh positif sebesar 7,57% (YoY) dimana
secara Rasio CASA tumbuh 2,83% (YoY) dari 41,24% (Mei 2021) menjadi 44,08% (Mei
2022).