Selasa, September 30, 2025

Gubernur BI Minta Bali Tingkatkan Penggunaan QRIS Jadi Lebih Landep

Must Read

MONETER – Gubernur
Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meminta Bali terus meningkatkan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard
(QRIS) khususnya di pasar-pasar rakyat yang tersebar di sembilan kabupaten/kota
di Pulau Dewata.

“Jadi bagaimana QRIS yang selama ini di Bali sudah
landep (tajam) menjadi lebih landep lagi,” kata Perry di Gianyar, Bali,
Sabtu (3/6/2023).

Dengan penggunaan QRIS, lanjut dia, uang hasil penjualan
yang diterima merchant (pedagang) bisa langsung masuk ke rekening pedagang dan
tidak perlu menunggu waktu 3 hingga 5 hari lagi.

“Sekarang pedagang bisa langsung menggunakan dananya
untuk belanja, menjual lagi, dapat untung lagi, mensejahterakan keluarga dan
memajukan rakyat,” ucapnya.

Oleh karena itu, Perry berharap semua pedagang di Pasar
Seni Ubud, Gianyar dapat menggunakan QRIS. Ia pun mengapresiasi renovasi yang
telah dilakukan pada pasar seni itu sehingga dapat membuat wisatawan lebih
nyaman.

Selain QRIS, tambah dia, layanan BI Fast juga dapat mempermudah
pedagang dalam bertransaksi karena otomatis sudah langsung masuk ke rekening.

Dalam kesempatan itu Perry juga menyinggung pentingnya
elektronifikasi transaksi keuangan pemerintah daerah karena akan dapat
melipatgandakan penerimaan daerah.

“Dengan elektronifikasi, penerimaan tidak ada yang
netes tetapi langsung dapat digunakan oleh pemerintah untuk memajukan ekonomi
daerah,” ucapnya.

Khusus kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar, melalui
elektronifikasi diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari
Rp1,3 triliun menjadi Rp2,5 triliun.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI)
Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan pihaknya terus berkomitmen untuk
meningkatkan akseptansi QRIS dan digitalisasi di Pulau Dewata.

“Digitalisasi menjadi salah satu pendorong ekonomi
Bali. Pemerintah daerah harus hebat. Sembilan kabupaten/kota sudah digital,
pemerintah provinsi sudah digital, swasta dan UMKM sudah digital. Kami
mendorong digitalisasi di semua sektor,” ucap Trisno.

Trisno mempersilakan pemerintah daerah jika ada merchant
yang belum menggunakan QRIS bisa melaporkan ke Bank Indonesia.

Menurut dia, QRIS telah mengikuti tren pembayaran masa
kini dan memenuhi prinsip Cemumuah yakni cepat, murah, mudah, aman, dan handal.

“QRIS merupakan opsi pembayaran non tunai yang
berbasis digital yang paling diminati saat ini. Cara pembayaran yang cepat,
langsung dan tidak perlu uang kembalian serta bebas risiko dari
pemalsuan,” kata Trisno.

Meskipun jumlah penduduk Bali tidak begitu banyak atau 4
juta lebih, Trisno mengatakan Bali masuk dalam 10 besar pengguna QRIS terbanyak
di Tanah Air.

Pihaknya mencatat di Bali sudah lebih dari 633 ribu
merchant yang menggunakan QRIS dan untuk user (pengguna) sudah lebih dari 743
ribu dengan lebih 3,5 juta transaksi per bulan.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

Lepas Ekspor Produk Olahan Susu dari Cikarang, Mendag Busan : Ini Bukti Daya Saing Produk Mamin Indonesia

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor empat kontainer susu bubuk dan susu kental manis produksi PT Frisian Flag...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img