Moneter.id – Jakarta
– Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan proyek revitalisasi wajah baru Taman
Mini Indonesia Indah (TMII) menelan dana total Rp1 triliun lebih.
“Alhamdulillah
revitalisasi TMII sejak Januari 2022, pada hari ini telah selesai yang menelan
anggaran Rp1 triliun, Rp70 miliar, plus Rp200 miliar dari PT InJourney,”
kata Presiden Jokowi di Jakarta.
Kepala Negara berharap
masyarakat bisa menikmati dan mengunjungi wajah baru TMII yang tertata rapi,
lebih hijau, lebih indah dan lebih nyaman. “Revitalisasi ini telah
mengembalikan TMII ke rencana induk kawasan, yaitu 70 persen ruang terbuka
hijau dan 30 persen bangunan,” kata Presiden Jokowi.
“Revitalisasi ini
sekaligus mengembalikan bagaimana semangat awal yang digagas Ibu Tien Soeharto
dan kalau siang mestinya TMII sekarang ini bisa lebih sejuk, karena konsepnya
telah dikembalikan seperti masterplan awal, yaitu 70 persen ruang terbuka hijau
dan 30 persen bangunan,” ujarnya.
Jokowi mengatakan sebanyak
33 anjungan daerah berikut fasilitas museum pada destinasi wisata yang
mengusung tema Jelajah Indonesia itu telah dipercantik dengan konsep inclusive,
culture, dan smart.
“Saya yakin, dengan
wajah baru TMII ini, akan menjadi sebuah ikon besar pariwisata di Jakarta dan
tentu juga di Indonesia,” katanya.
Revitalisasi
dan filosofi
Menteri BUMN RI Erick Thohir mengatakan wajah baru Taman
Mini Indonesia Indah (TMII) yang diwujudkan melalui proyek revitalisasi senilai
Rp1,1 triliun didasari oleh empat filosofi.
“Inklusivitas menjadi filosofi pertama yang
mendasari wajah baru TMII dengan tetap mempertahankan kekuatan Bangsa
Indonesia, yaitu Pancasila,” kata Erick.
TMII hadir sebagai destinasi wisata yang terbuka untuk
seluruh lapisan masyarakat yang saling bertoleransi dan menghargai budaya.
“Filosofi hijau juga diterapkan di kawasan TMII melalui
kebijakan pemanfaatan kendaraan listrik di sekitar kawasan berikut pasokan energi
yang ramah lingkungan,” jelas Erick.
“70 persen TMII kita pertahankan hijau dan kendaraan
yang masuk kita usahakan untuk listrik, dan seluruh lampu dan line energi untuk
green,” katanya.
Erick bilang, filosofi berikutnya adalah kecerdasan
melalui implementasi platform digital, sebagai representasi Indonesia di masa
depan.
“Kita lihat bagaimana kemodernan bangsa kita di mana
sistem yang dilakukan di sini semua serba teknologi. Kita mulai dengan
ticketing, nanti ada juga pemandangan yang serba digital,” ujarnya.
Terakhir, filosofi budaya di mana TMII menjadi destinasi
wisata yang merepresentasikan ragam budaya Indonesia.
“Filosofi itu diwujudkan melalui optimalisasi kegiatan
seni dan budaya, dan ragam atraksi di panggung-panggung terbuka, sehingga
pengunjung berkesempatan untuk menyaksikan langsung pagelaran seni dan budaya,
serta terlibat menjadi bagian dari budaya itu sendiri,” tungkas Erick.