Senin, Oktober 6, 2025

Hasil Program e-Smart IKM Kemenperin, Sektor Logam Dominasi 70 Persen Transaksi Online

Must Read

Moneter.id – Pelaku
industri kecil dan menengah (IKM) nasional terus didorong agar dapat
memanfaatkan fasilitas promosi online melalui
platform yang dibuat oleh Kementerian Perindustrian, yakni e-Smart IKM.
Hingga tahun 2017, program ini menghasilkan total nilai penjualan lebih dari
Rp236 juta dengan kontribusi terbesar dari transaksi IKM logam yang mencapai 70%.

“IKM logam
merupakan salah satu sektor yang potensial dari delapan sektor e-Smart IKM
lainnya, seperti IKM makanan dan minuman, perhiasan, herbal, kosmetik, fesyen,
kerajinan, furnitur, dan sektor kreatif,” kata Dirjen IKM Kemenperin Gati
Wibawaningsih di Jakarta, Kamis (7/6).

Berdasarkan
data e-Smart IKM yang dihimpun Kemenperin, terdapat salah satu IKM yang
memiliki angka penjualan fantastis hingga 1.740 transaksi yang telah dilakukan.
IKM tersebut adalah Linda Variasi milik Poniman (43), warga Pasuruan, Jawa
Timur yang membuka toko onlinenya melalui Bukalapak.com.

Menurut Gati,
Linda Variasi termasuk dalam IKM logam yang memproduksi berbagai komponen untuk
otomotif, khususnya produk variasi dan onderdil kendaraan roda dua. “Poniman
menawarkan sebanyak 71 macam produk dengan harga mulai dari Rp40 ribu sampai
Rp110 ribu per produk,” ungkapnya.

Linda Variasi
juga tergolong IKM yang cukup sukses berjualan di Bukalapak. Dia berhasil
mendapatkan label pelapak terbaik dengan jumlah transaksi 15-30 pesanan per
hari. “Sebelumnya, saya hanya mampu menjual lima produk setiap harinya dan
hanya dijual di daerah lokal Jawa Timur dan Jawa Tengah,” ujar Poniman.

Saat ini,
Poniman mengaku setiap bulan rata-rata mampu menjual sebanyak 450 produk kepada
para pelanggannya yang berasal dari Sabang sampai Merauke. “Sekarang saya juga
sudah punya pelanggan tetap di Maumere dan Papua,” imbuhnya.

Hingga kini,
usahanya telah menyerap tenaga kerja 10 orang, di mana tiga orangnya bekerja di
bagian pengemasan produk. “Dalam produksinya, kami menggunakan bahan baku lokal
yang biasa dibeli di toko material di Pasuruan,” tuturnya.

Poniman
termasuk salah satu peserta workshop e-Smart IKM di Sidoarjo pada September
2017. Dalam waktu delapan bulan berjualan online setelah mengikuti lokakarya
tersebut, dia berhasil menjadi peserta e-Smart IKM yang dinilai sukses
berjualan melalui marketplace.

Selain untuk
memperluas akses pasar, program e-Smart IKM ini pun menjadi sistem database
karena menampilkan profil, sentra, dan produk IKM sehingga bisa sebagai bahan
analisa untuk melakukan pembinaan ke depannya. Selain itu dapat mengetahui data
bahan baku IKM serta mesin dan peralatan atau teknologi yang dibutuhkan IKM.

Sejak
diluncurkan pada Januari 2017 lalu, workshop
e-Smart IKM telah diikuti sebanyak 1.730 peserta. Tahun ini, kegiatan tersebut
dapat menggandeng 4.000 IKM di seluruh Indonesia dan 12.000 produk IKM masuk
dalam marketplace.

Program
e-Smart IKM ini telah menjalin kerja sama dengan beberapa marketplace dalam negeri, antara lain Tokopedia, Bukalapak, Lazada,
Blibli, dan Shopee.

 

(TOP)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

UmrahCash dan VIDA Hadirkan Solusi Aman & Praktis

UmrahCash berkolaborasi dengan VIDA, penyedia identitas digital terkemuka di Indonesia, menghadirkan dompet digital syariah yang aman dan praktis khusus...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img