Moneter.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
melalui Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) telah menyalurkan
Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) senilai Rp5,10 triliun hingga
3 Mei 2021.
Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin
mengatakan bahwa sebagai lembaga yang mengelola dana pembiayaan perumahan untuk
FLPP, PPDPP per 3 Mei 2021 telah menyalurkan dana sebanyak 46.947 unit atau
senilai Rp5,10 triliun, artinya 29,8 persen dari target yang ditetapkan oleh
pemerintah sebanyak 157.500 unit. Dengan demikian penyaluran dana FLPP dari
tahun 2010 – 2021 telah mencapai 811.802 unit senilai Rp60,70 triliun.
“Kami menargetkan Oktober 2021,
seluruh penyaluran dana FLPP telah tercapai sesuai dengan kesepakatan yang
ada,” ujar Arief di Jakarta, Selasa (4/5).
Jelasnya, pihaknya sangat
mengharapkan seluruh Bank Pelaksana FLPP bekerja lebih optimal untuk
mewujudkannya dan menyesuaikan sesuai dengan target yang ditetapkan.
Saat ini dari 39 Bank Pelaksana yang
bekerja sama dengan PPDPP dalam menyalurkan dana FLPP, semuanya sudah melakukan
penyaluran dana KPR Sejahtera FLPP.
“Dari penyaluran yang ada masih
didominasi oleh rumah tapak, baru satu unit rumah susun yang cair yaitu di
Rusunami Bandar Kemayoran,” kata Arief.
Bank BTN masih menempati posisi
tertinggi dalam penyaluran dana FLPP, yaitu sebanyak 25.797 unit, diikuti oleh
Bank BTN Syariah sebanyak 5.579 unit.
Kemudian
BNI sebanyak 5.556 unit, BRI sebanyak 2.530 unit, BJB sebanyak 1.497 unit, BSI
sebanyak 1.035 unit, Bank Sulselbar sebanyak 475 unit, Bank Sumsel Babel
sebanyak 369 unit, Bank Kalsel Syariah sebanyak 346 unit dan Bank Jambi
sebanyak 331 unit.