Moneter.id – PT Bank
Permata Tbk (PermataBank) menargetkan pertumbuhan kredit 10 persen sampai
dengan akhir 2019. Hal itu seiring dengan penyesuaian suku bunga acuan Bank
Indonesia (BI) ke level 5,5 persen.
Direktur Utama
PermataBank Ridha DM Wirakusumah mengatakan, segmen penyaluran kredit perbankan
nasional masih dapat terus tumbuh walau sedikit melambat.
“Mudah-mudahan
pertumbuhan (kredit) antara 10 persen,” kata Ridha, Selasa (10/9).
Menurut Ridha, kebijakan
tersebut (menurunkan bunga acuan dua kali masing-masing 25 basis poin (bps)
hingga menjadi 5,5 persen) dapat menggenjot bisnis penyaluran kredit.
Penyaluran
kredit PermataBank tercatat meningkat 3,7 persen (yoy) menjadi Rp106,9 triliun pada Semester I-2019.
”Wholesale banking menjadi penyaluran
kredit terbesar yakni, sebesar 4,8 persen dan retail banking sebesar 2,9
persen,” ucapnya.
Untuk
rasio kredit bermasalah atau non performing
loan (NPL) per akhir Juni 2019 membaik menjadi level 3,6 persen
secara gross dan
1,3 persen net. “Angka itu lebih baik dibandingkan per akhir Juni 2018 yang
masing-masing sebesar 4,3 persen gross dan 1,5 persen net,” pungkasnya.