MONETER – Direktur Strategi Bisnis &
Portofolio PT Len Industri (Persero) Linus Andor M Sijabat menyatakan Indonesia
masih jauh tertinggal dibanding negara tetangga di Asia Tenggara terkait dengan
pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
“Kita (Indonesia) di Kawasan Asia Tenggara saja masih
yang terendah ya. Kalah jauh (dari Vietnam dalam hal pengembangan PLTS),”
kata Linus Andor M Sijabat, Minggu (26/6/2022).
Ia mencontohkan saat ini kapasitas PLTS terpasang di
Indonesia masih ratusan megawatt sedangkan di Vietnam sudah memiliki kapasitas
terpasang PLTS mencapai puluhan gigawatt (GW).
Linus mengatakan PT Len memiliki anak perusahaan yang
memiliki inovasi produk dan layanan yang sangat tinggi dalam industri hilir
tenaga surya.
Selain itu, PT Len juga menjadi anak perusahaan yang paling
sehat dengan Ebitda (pendapatan sebelum bunga, pajak, dan amortisasi adalah
indikator finansial untuk melihat profit perusahaan) mencapai 22 persen.
Sementara, menurut dia, PT Surya Energi Indotama (PT SEI)
sudah lama aktif membangun sistem PLTS di daerah 3T, salah satunya dengan
membangun Tower Sinyal BTS bertenaga surya di daerah-daerah pelosok.
Dengan dukungan dari pemerintah, harapannya PLTS ini akan
menjadi solusi terdepan bagi seluruh daerah 3T yang ada di Indonesia. “Maka lengkaplah sudah, mulai dari fokus huluisasi
hingga implementasi hilir yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata dia.
“Maka dari itu, diperlukan sinergi antara Pemerintah
sebagai regulator, PLN sebagai operator, pihak industri sebagai produsen, serta
masyarakat sebagai konsumen sehingga bisa mengakselerasi pemanfaatan potensi
energi surya secepatnya,” kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT SEI Bambang Iswanto
menambahkan selama ini perusahaan yang dipimpinnya menjadi pionir perusahaan
panel surya di Indonesia selama 14 tahun,
Selain membahas
huluisasi, PT SEI juga menekankan bahwa PLTS harus dapat hadir menjadi solusi
di daerah 3T (Terluar, Tertinggal, Terdepan).
“Daerah 3T inilah
yang menjadi fokus kita dimana masyarakat disana pun memiliki hak untuk
mendapatkan akses listrik, dan PLTS bisa menjadi solusi,” ujar Bambang.
PLTS merupakan salah satu program prioritas pemerintah untuk
mencapai target pengembangan energi baru terbarukan (EBT) 23 persen di tahun 2025.
Potensi energi surya di Indonesia sangat tinggi dan mulai memiliki harga yang
kompetitif.