Moneter.co.id – Facebook menyampaikan sejumlah poin penting menyangkut masa depan teknologi yang akan mereka usung dalam konferensi tahunan terbesar mereka, Facebook F8 Developer Conference. Di acara tersebut, augmented reality (AR) tampaknya menjadi teknologi yang paling diidamkan oleh Facebook.
Mark Zuckerberg, CEO Facebook, diketahui telah lama jatuh cinta dengan prospek yang ditawarkan AR. AR sendiri merupakan teknologi yang mampu membentangkan pencitraan digital di dunia nyata. Contoh terbaik dan paling populer dari penerapan AR adalah game Pokemon Go.
Untuk mendukung rencananya, ia mengungkap platform baru bernama Camera Effects. Platform ini ditujukan kepada pengembang (developer) mandiri di luar Facebook. Zuckerberg ingin agar mereka berlomba-lomba membuat aplikasi tambahan yang berjalan di kamera Facebook berbasis teknologi AR itu.
Keinginan Zuckerberg mengadopsi AR secara utuh ke ekosistem Facebook ia tuangkan dalam rencana jangka panjang 10 tahun. Selain AR, Zuckerberg juga memaparkan visinya soal konektivitas internet yang merata, kecerdasan buatan (AI), dan virtual reality (VR). Semua ini akan jadi teknologi yang akan diusung oleh Facebook di masa depan.
"Meskipun kami sedikit lamban dalam pengembangan aplikasi kamera, saya yakin kamilah yang akan mendorong platform AR lebih jauh," ucap Zuckerberg saat menjadi pembicara utama di ajang konferensi F8 di California, Amerika Serikat. Hal ini diungkap Business Insider pada Rabu, (19/4/2017).
Dalam paparannya, Zuckerberg menampilkan ilustrasi sebuah kacamata yang sudah dibenamkan teknologi AR. Kacamata tersebut ditampilkan bisa memproyeksikan objek virtual seperti papan catur hingga televisi.
Jika berhasil, secara prinsip teknologi AR yang diusung Facebook ini akan mengancam keberadaan perangkat berlayar, seperti ponsel cerdas, tablet, ataupun jam pintar.
Kendati begitu, pemuda terkaya di dunia ini mengakui perjalanan Facebook di bidang AR masih jauh. Ia bahkan menyebut ada kemungkinan proyek Camera Effects ini bisa gagal.
Rencana Facebook mengadopsi penuh AR ini akan menempatkan mereka berhadapan dengan perusahaan teknologi lain dalam peta persaingan di masa mendatang. Tercatat, Apple, Microsoft, Google, dan yang terutama Snapchat, juga tengah mengembangkan teknologi ini.
Rep.Hap