Selasa, September 30, 2025

Investasi Naik 38 Persen, Bukti Indonesia Tujuan Utama Pelaku Industri Singapura

Must Read

Moneter.id – Indonesia masih menjadi salah satu negara tujuan utama
investasi bagi para pelaku usaha Singapura. Hal ini karena didukung melalui
stabilitas politik dan keamanan, peningkatan indeks kemudahan berbisnis (EoDB),
potensi pasar yang besar, serta banyaknya jumlah sumber daya manusia sehingga
menjadi faktor yang menarik untuk penanaman modal di Indonesia terutama sektor
industri.

“Pemerintah telah bertekad untuk semakin menciptakan
iklim bisnis yang kondusif, misalnya dengan mengeluarkan paket kebijakan
ekonomi, pemberian insentif fiskal, dan kemudahan dalam perizinan usaha,” kata
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto seusai bertemu dengan Menteri
Perdagangan dan Perindustrian Singapura, Chan Chun Sing di Singapura, Jumat
(21/9).

Menperin menambahkan, pemerintah juga telah meluncurkan
peta jalan Making Indonesia 4.0 sebagai strategi dan arah yang jelas untuk
kesiapan memasuki era revolusi industri generasi keempat. “Melalui implementasi
industri 4.0,
kami meyakini
dapat memacu daya saing industri agar lebih efisien, produktif, dan
berkualitas,” tuturnya.

Peningkatan
kerja sama
RI-Singapura diharapkan dapat saling menguntungkan dan
melengkapi sehingga mampu memperkuat perekonomian kedua negara. “Selama 50
tahun ini, hubungan bilateral telah terjalin dengan baik terutama melalui
kolaborasi peningkatan volume perdagangan dan investasi,” ujar Airlangga.

Pada semester I/2018, investasi Singapura ke Indonesia
tercatat sebesar USD5,04 miliar atau naik 38% dibandingkan periode yang sama
tahun lalu. Sedangkan sepanjang tahun 2017, penanaman modal dari Negeri Singa
mencapai USD8,44 miliar.

Di samping itu, pada 2017, nilai ekspor nonmigas
Indonesia ke Singapura menembus hingga USD9 miliar, yang menjadikan Negeri
Singa sebagai tujuan terbesar kelima dalam pengapalan produk manufaktur
nasional.

Menurut Airlangga, belakangan ini pihaknya aktif menarik
investor Singapura ke Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah. “Saat ini,
kami sudah memiliki lebih dari 43
tenant
di KIK. Selanjutnya, kami tengah memfokuskan untuk pengembangan Politeknik
Furnitur di kawasan tersebut,” ungkapnya.

Pembangunan KIK merupakan hasil kerja sama antara
investor Indonesia dengan Singapura. Kawasan industri terintegrasi pertama di
Jawa Tengah itu diproyeksikan menyerap potensi investasi sebesar Rp200 triliun.
Pada tahap pertama, lahan yang akan digarap seluas 1.000 hektare dengan target
300
tenant dan menyerap tenaga kerja
sebanyak 500 ribu orang hingga tahun 2025. 

“Untuk menjadi kawasan industri terpadu, pengembangan KIK
direncanakan sampai tiga tahap dengan total lahan seluas 2.700 hektare. Kawasan
ini akan didukung dengan pengembangan zona industri, pelabuhan,
fashion city, dan permukiman,” paparnya.

Selain itu, menurut Menperin, kedua negara sepakat
memperkuat kerja sama di bidang pendidikan kejuruan terutama untuk mengisi
kebutuhan di sektor industri. “Guru dan dosen dari Indonesia telah dikirim
untuk mengikuti program pelatihan vokasi di Singapura, seperti di bidang
permesinan, pembangkit listrik, dan teknik otomasi industri,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Indonesia untuk
Singapura Ngurah Swajaya menyampaikan, potensi kolaborasi RI-Singapura ke
depannya akan dijalin di bidang ekonomi digital seiring dengan bergulirnya era
revolusi industri 4.0.

“Salah satu prioritasnya adalah pengembangan Nongsa
Digital Park di Batam sebagai wujud konkret kesepakatan kedua Kepala
Pemerintahan untuk menjadikan Batam sebagai ‘
digital bridge’ Singapura ke Indonesia,” terangnya.

Dalam pertemuan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto
dengan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura, Chan Chun Sing, yang
turut dihadiri Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri
Internasional (KPAII) I Gusti Putu Suryawirawan, telah juga dibicarakan
mengenai persiapan “Leaders Retreat” yang akan diselenggarakan di Bali pada 11
Oktober 2018.

 

 

(TOP)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

Lepas Ekspor Produk Olahan Susu dari Cikarang, Mendag Busan : Ini Bukti Daya Saing Produk Mamin Indonesia

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor empat kontainer susu bubuk dan susu kental manis produksi PT Frisian Flag...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img