Senin, Oktober 6, 2025

Jaga Momentum Pemulihan, Pertumbuhan Ekonomi RI Terus Berlanjut

Must Read

MONETER
– Meski masih dibayangi dengan meningkatnya risiko ketidakpastian global,
ekonomi Indonesia mampu tumbuh impresif pada Triwulan II 2022 sebesar 5,44%
(yoy) dan tercatat lebih baik dibandingkan negara lain yang mengalami
perlambatan ekonomi pada Q2-2022 seperti Amerika Serikat, Jerman, Perancis,
Spanyol, Korea Selatan, dan Cina.

 

Pertumbuhan
ekonomi Indonesia tersebut disokong dari peningkatan kinerja di berbagai
sektor. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh solid (5,51%)
didukung dengan kinerja baik ekspor (19,74%).

 

Dari
sisi sektoral, transportasi pergudangan dengan pertumbuhan tertinggi (21,27%)
dan akomodasi makanan-minuman (9,76%) seiring pulihnya mobilitas masyarakat
akibat penanganan pandemi yang baik dan terkendali.

 

Selain
itu, Neraca Pembayaran Indonesia pada Triwulan II 2022 kembali mencatatkan
surplus USD2.4 miliar setelah mengalami defisit USD1.8 miliar pada triwulan
sebelumnya.

 

Peningkatan
kinerja NPI tersebut didukung oleh surplus transaksi berjalan yang meningkat
dan perbaikan defisit transaksi modal dan finansial. Pada akhir Juli 2022,
posisi cadangan devisa Indonesia tetap tinggi sebesar USD132.2 miliar.

 

“Tren
Inflasi berbagai negara di dunia mengalami kenaikan signifikan akibat krisis
pangan dan energi. Amerika Serikat turun ke 8,3%, Uni Eropa 9%, Inggris 10%,
dan Jerman 7,9%, sedangkan Indonesia di bulan juli 2022 masih 4,69%,” ungkap
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada acara
Silaturahmi Pengurus Jenggala Center dengan tema “Trend Ekonomi di Dalam
Menghadapi Pemilu 2024”, Jumat (16/09/2022).

 

Lebih
lanjut, realisasi investasi Indonesia pada Triwulan II 2022 mencapai Rp302,2
triliun atau meningkat 35,5% (yoy) dan menciptakan lapangan kerja bagi sekitar
320,534 tenaga kerja. Capaian investasi ini, terdiri dari Penanaman Modal Asing
(PMA) sebesar Rp163,2 triliun (39,7% yoy) dan Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) sebesar Rp138 triliun (30,8% yoy).

 

Kualitas
pertumbuhan ekonomi Indonesia juga terus menunjukkan tren positif, terlihat
dari tingkat kemiskinan dan pengangguran yang menurun dan diiringi situasi
sosial masyarakat yang membaik.

 

“Neraca
perdagangan surplus 28 bulan berturut-turut dan ini menunjukkan bahwa Indonesia
dalam penanganan ekonominya berada dalam jalur yang tepat. Di bulan Agustus
2022, neraca perdagangan masih surplus di USD5.76 miliar dan sektor non migas
menjadi kunci utama,” ujar Menko Airlangga.

 

Lebih lanjut, dalam
Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2023 yang
mengusung tema “Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang
Inklusif dan Berkelanjutan”, RAPBN tahun 2023 ditujukan untuk mendukung
peningkatan produktivitas dengan tetap mengoptimalkan fungsi shock absorber
dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi dan antisipatif terhadap risiko
ketidakpastian.

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
Latest News

UmrahCash dan VIDA Hadirkan Solusi Aman & Praktis

UmrahCash berkolaborasi dengan VIDA, penyedia identitas digital terkemuka di Indonesia, menghadirkan dompet digital syariah yang aman dan praktis khusus...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img